Untung Mana Investasi Emas atau Deposito?
Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal atau aset, baik dalam bentuk uang maupun bentuk lain, dengan harapan mendapatkan keuntungan atau peningkatan nilai di masa depan. Dalam konteks yang lebih luas, investasi adalah upaya untuk mengalokasikan dana ke dalam suatu aset atau proyek yang berpotensi menghasilkan keuntungan lebih tinggi di masa depan
Investasi pada deposito dan emas masing-masing memiliki kelebihan, kekurangan, cara berinvestasi, serta potensi hasil yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Investasi Deposito
Kelebihan:
- Keamanan: Deposito termasuk investasi dengan risiko rendah karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga jumlah tertentu, sehingga kecil kemungkinan kehilangan dana.
- Pendapatan Pasti: Suku bunga deposito relatif stabil dan menawarkan pendapatan tetap (fixed income) per periode waktu tertentu.
- Likuiditas Terkendali: Deposito memiliki jangka waktu tertentu (misalnya, 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun), sehingga investor tahu kapan bisa mencairkan dana.
Kekurangan:
- Imbal Hasil Terbatas: Deposito umumnya memberikan imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi berisiko lebih tinggi, seperti saham atau emas.
- Terkena Pajak: Bunga yang dihasilkan deposito dikenakan pajak sebesar 20% di Indonesia, yang mengurangi hasil akhir investasi.
- Tidak Fleksibel: Dana yang diinvestasikan dalam deposito tidak bisa ditarik sewaktu-waktu tanpa dikenakan penalti.
Cara Berinvestasi:
- Memilih bank yang memberikan suku bunga deposito kompetitif.
- Menentukan tenor yang sesuai (jangka waktu penyimpanan).
- Menyediakan dana minimum sesuai ketentuan bank.
Hasil Investasi:
- Imbal hasil dihitung berdasarkan suku bunga yang ditawarkan bank. Biasanya berkisar 3-5% per tahun di Indonesia, setelah dikurangi pajak.
2. Investasi Emas
Kelebihan:
- Nilai yang Stabil di Jangka Panjang: Emas cenderung memiliki nilai yang stabil bahkan di tengah inflasi. Ketika nilai mata uang berfluktuasi, emas seringkali menjadi aset yang aman.
- Fleksibel: Emas fisik dapat dijual kapan saja, tanpa jangka waktu tertentu. Emas digital atau emas di marketplace juga mudah dijual.
- Perlindungan terhadap Inflasi: Ketika inflasi meningkat, harga emas seringkali ikut naik, sehingga menjaga daya beli investor.
Kekurangan:
- Harga Berfluktuasi: Harga emas cenderung fluktuatif dalam jangka pendek, sehingga bisa menyebabkan kerugian jika harus dijual saat harga turun.
- Tidak Ada Pendapatan Pasif: Emas tidak memberikan pendapatan tetap, berbeda dengan deposito yang memberikan bunga.
- Biaya Penyimpanan: Jika berinvestasi dalam bentuk emas fisik, ada biaya penyimpanan atau asuransi untuk keamanan.
Cara Berinvestasi:
- Membeli emas fisik di toko emas atau melalui platform digital.
- Menyimpan emas dalam bentuk fisik (di rumah atau di brankas) atau emas digital di platform terpercaya.
- Bisa juga berinvestasi melalui emas batangan, koin emas, atau reksa dana emas.
Hasil Investasi:
- Imbal hasil emas dipengaruhi oleh kenaikan harga emas di pasar internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata kenaikan harga emas bisa mencapai 5-10% per tahun, tetapi ini bisa berubah tergantung kondisi ekonomi global.
- Deposito cocok bagi investor yang mencari keamanan dan pendapatan tetap serta menghindari risiko fluktuasi harga.
- Emas lebih cocok untuk investor jangka panjang yang ingin melindungi nilai kekayaan dari inflasi dan bersedia menghadapi fluktuasi harga.