Harga Emas Bakal Makin Mengkilap
JAKARTA. Harga emas kembali menanjak. Kemarin (30/9), harga emas kembali menembus level US$ 1.000 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat turun ke kisaran US$ 900 per troy ounce.
Merujuk data Bloomberg pukul 17.30 WIB kemarin, harga emas untuk pengiriman Oktober di Comex Futures NYMEX Amerika Serikat berada di angka US$ 1.000,8 per troy ounce. Harga ini naik 0,78% dibandingkan harga sehari sebelumnya yang sebesar US$ 993,1 per troy ounce.
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Monex Investindo Futures Apelles Rizal T. Kawengian meramal, dalam jangka pendek, harga emas akan bergerak antara US$ 995-US$ 1.000 per troy ounce. Malah, tahun 2010 akan menjadi tahun booming bagi emas. "Harga emas tahun depan bisa mencapai US$ 1.050-US$ 1.100 per troy ounce," tandasnya, Rabu kemarin (30/9).
Dia tetap optimistis harga emas akan mencapai level tadi. Meskipun, ada kabar dua produsen besar emas dunia, Kinross Gold Corp dan Harmony Gold Mining Co Ltd, berniat menaikkan produksi emas mulai tahun depan.
Bloomberg menulis, produsen emas terbesar ketiga dunia Kinross Gold akan mengerek produksi sebesar 57% dalam lima tahun ke depan. Kenaikan produksi penambang emas asal Kanada ini berasal dari tiga proyek barunya. Setelah kenaikan tersebut, produksi Kinross akan mencapai 1,3 juta ton per tahun.
Harmony Gold Mining Co Ltd, produsen emas terbesar kelima di dunia, juga berniat menaikkan produksinya pada semester kedua tahun depan. Belum jelas berapa produksi Harmony, setelah kenaikan produksi tersebut.
Lumrah terjadi, ketika pasokan emas bertambah, harga akan merosot. Namun para analis berkeyakinan, kenaikan produksi kedua penambang emas itu tidak akan menghalangi laju harga emas. "Rencana kenaikan produksi Kinross justru merespons prediksi peningkatan permintaan emas dunia," kata Vice President Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere.
Dia juga optimistis harga emas akan menyalip rekor tertingginya, US$ 1.019,2 per troy ounce yang tercapai pada 16 September 2009. Sebab, investor masih menilai emas sebagai sarana berinvestasi paling aman (safe haven) ketimbang instrumen membiakkan duit lainnya.
Sinyal positif mengenai pemulihan ekonomi global dan tren pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) juga mendorong investor terus berburu emas. "Permintaan emas masih akan tinggi karena beberapa negara, seperti China, berencana menaikkan cadangan emasnya," tutur Nico.
Melihat prospek cerah ini, Nico memperkirakan, harga emas bakal bisa menembus US$ 1.350 per troy ounce tahun depan. "Jika ekonomi membaik, kemungkinan inflasi akan naik. Karenanya, investor akan memakai emas untuk mengamankan investasinya," jelas Nico.
Herlina KD KONTAN
sumber : http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/22308/Harga-Emas-Bakal-Makin-Mengkilap
0 Comments:
Post a Comment