Emas Mengkilat, Dolar Terbabat
SINGAPURA. Harga emas melonjak diatas $940 per ounce di Asia hari Selasa (30/6) ini lantaran melemahnya dolar AS yang justru malah menyurung permintaan logam untuk menopang nilai.
Emas, yang biasanya bergerak berlawanan dengan mata uang dolar AS, telah menanjak 2,4% sepanjang kuartal ini. Sementara itu, dolar AS ambruk terhadap 16 mata uang utama karena meningkatnya risiko yang harus dikantongi investor telah menyurung permintaan untuk aset dengan imbal balik yang lebih tinggi.
"Penggerak utama emas saat ini adalah pergerakan dolar AS dan dampaknya di Comex,” tegas John Reade, Strategist UBS AG.
Harga emas untuk pengiriman segera naik 0,03% menjadi US$ 940,70 per ounce pada sore hari ini di Singapura. Logam ini telah naik 6,7% tahun ini. Kontrak berjangka emas untuk pengiriman Agustus sedikit berubah menjadi US$ 941,30 per ounce di Comex New York Mercantile Exchange, naik 1,8% pada kuartal ini.
"Data terakhir mengindikasikan bahwa spekulator telah mengurangi posisi net-long di pasar secara signifikan yang memang akan membatasi risiko penurunan," Stefan Graber, Analyst Credit Suisse Group di Singapura. Menurutnya, sepanjang harga emas tertahan di level US$925, maka outlook jangka pendek masih terbilang positif.
Menurut data yang dirilis oleh Commodity Futures Trading Commission AS, posisi net-long positions kontrak berjangka emas di New York menciut 5% di minggu per 23 Juni lalu.
Femi Adi Soempeno Bloomberg
0 Comments:
Post a Comment