Ekonomi Pulih, Harga Emas Bakal Turun
Kontan 06 Juli 2009
JAKARTA. Para analis meramal, harga emas bakal terus turun perlahan, seiring pemulihan ekonomi global. Hampir sebulan terakhir, harga kontrak emas untuk pengiriman Agustus 2009 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) bergerak antara US$ 900 - US$ 950 per troy ounce.
Sebelumnya, harga emas terus bergerak antara US$ 950 - US$ 990 per troy ounce. "Kalau ada indikasi resesi mencapai dasar, harga emas akan turun lagi," kata Leo Hadi Loe, Country Representative World Gold Council (WGC) di Indonesia, akhir pekan lalu (3/7). Ia meramal, nantinya harga emas akan bergeser turun lagi ke kisaran US$ 870 - US$ 930 per troy ounce.
Saat ini, harga emas terbilang relatif stabil ketimbang tiga bulan lalu ketika harganya sangat fluktuatif. Tapi, harga emas memang masih bergerak di atas US$ 900 per troy ounce lantaran risiko resesi masih ada. "Tapi sekarang investor melepas emas kalau harganya sekitar US$ 960 per troy ounce," kata Leo.
Mengamati harga minyak dan dolar AS
Lazimnya, emas dihargai tinggi karena kekhawatiran inflasi. Melihat data pengangguran baru di Amerika Serikat (AS) yang naik dari 322.000 orang selama Mei menjadi 467.000 orang selama Juni, pasar melihat dalam beberapa tahun mendatang tidak akan ada inflasi di AS. Artinya, harga emas bisa turun lagi.
Tapi, akhir pekan lalu, harga emas justru naik tipis dari US$ 931 per troy ounce menjadi US$ 932,5 per troy ounce. Ini terjadi karena investor tetap menilai emas sebagai investasi yang aman saat krisis.
Tapi, pelaku pasar akan terus mencermati faktor lain yang bisa mengubah arah investasi emas, yakni harga minyak dan potensi penguatan dolar AS. "Harga emas naik kembali dari penurunan sehari sebelumnya, tapi pada dasarnya, pasar sedang mengamati dolar AS," kata Ronald Leung, Direktur Lee Cheong Leung Gold Dealers di Hong Kong kepada Bloomberg.
Kenaikan pengangguran yang menjukkan ekonomi AS masih lemah membuat harga minyak kembali turun. Akhir pekan lalu, harga minyak jenis Western Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2009 di NYMEX melemah 1,65% dari US$ 66,73 per barel jadi US$ 65,63 per barel.
Adapun Indeks Dolar, indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, menguat tipis dari 80,15 menjadi 80,38. "Harga minyak mentah sudah turun, dan dolar bisa naik," kata Jesper Dannesboe, Ahli Strategi Komoditi Senior Societe Generale di London.
Jika gejala ini terus terjadi, boleh jadi ini pertanda investor tengah bersiap mengalihkan investasinya dari emas.
Wahyu Tri Rahmawati KONTAN
SUMBER : http://www.kontan.co.id/index.php/internasional/news/17148/Ekonomi-Pulih-Harga-Emas-Bakal-Turun