JAKARTA. Pesona emas sebagai tempat parkir duit yang aman mulai pudar. Seiring prospek pemulihan ekonomi global, investor mulai berani mengalihkan investasi ke pasar saham. "Saat ini, harga emas sedang dalam tren menurun," ujar Leo Hadi Loe, Country Representative World Gold Council (WGC) di Indonesia, kemarin (14/7).
Direktur Asia Kapitalindo Berjangka Lie Ricky Ferlianto juga melihat kemungkinan yang sama. Sebab, pasar mulai optimistis dengan prospek pemulihan ekonomi dunia.
Tapi, karena keraguan tentang pemulihan ekonomi pun masih tersisa, penurunan harga emas tak akan terlalu dalam. "Jadi, sekarang pasar emas cenderung bergerak mendatar," imbuh Lie.
Kemarin (14/7), harga emas pengiriman Agustus di New York Merchantile Exchange (NYMEX) sempat turun dari US$ 922,5 per troy ounce (13/7) ke posisi US$ 917,8 per troy ounce pada sesi pagi. Tapi, pada pukul 19.56 WIB, harga emas ini berhasil kembali menguat menjadi US$ 925,3 per troy ounce.
Berdasarkan perkiraan Lie, harga emas akan kembali turun dari posisi tersebut. Kalkulasi dia, harga emas akan bergerak pada kisaran antara US$ 900 - US$ 920 per troy ounce. "Sekarang ini kalau harga emas mencapai US$ 950 per troy ounce, orang memutuskan untuk jual," katanya.
Leo memprediksikan hingga akhir tahun sekarang, harga emas akan turun ke kisaran US$ 800 per troy ounce. Namun, dalam jangka pendek, Leo bersepakat dengan pendapat Lie bahwa harga emas masih akan bergerak pada kisaran antara US$ 900 - US$ 920 per troy ounce.
Leo bilang, ketika harga emas tembus US$ 900 per troy ounce, penurunan akan berlanjut hingga mendekati level US$ 800 per troy ounce. Pasalnya, saat itu investor menilai emas emas tidak lagi memberikan keuntungan tinggi.
Meski demikian, Leo meyakini, emas tetap merupakan wahana investasi yang aman dalam situasi ekonomi memburuk. Karena itu, dalam jangka panjang, harga emas bisa kembali menuju angka
US$ 1.000 per troy ounce. Apalagi, pasokan atau produksi emas relatif terbatas dibandingkan permintaannya.
Wahyu Tri Rahmawati, Abdul Wahid Fauzi KONTAN
sumber : http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/17726/WGC_Tren_Emas_Menyusut