Rabu, 09 Desember 2009

Pedagang Khawatirkan Harga Emas Terus Merosot

WARTA KOTA

Cikini, Warta Kota

Menguatnya harga emas dunia pada Selasa (8/12) ternyata belum membuat kalangan pedagang emas lega. Mereka mengaku masih khawatir terhadap kemungkinan terjadinya kembali penurunan harga emas secara drastis, sebagaimana terjadi pada akhir pekan lalu.


Warta Kota menangkap kekhawatiran para pedagang emas itu di Gedung Permata, Kompleks Pasar Cikini, Jakarta Pusat dan Melawai Plaza, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang merupakan pusat perdagangan emas di Jakarta. "Gimana ya, turunnya kan hampir Rp 20.000," kata Hengky, pemilik toko emas "Topaz" di Gedung Permata.
Kekhawatiran para pedagang itu terjadi akibat munculnya kecenderungan harga emas yang melemah, setelah mereka menikmati harga yang terus meninggi selama beberapa pekan terakhir.


Selasa kemarin para pedagang melepas logam mulia (LM) pada harga Rp 353.000 - Rp 357.000 per gram; emas 24 karat Rp 346.000 - Rp 350,000 per gram; emas 23 karat Rp 308.000 - Rp 311.000 per gram; dan emas 22 karat dilepas pada harga Rp 258.000 - Rp 262.000 per gram.


Sebelumnya emas LM sempat mencapai kisaran Rp 365.000 - Rp 370.000 per gram.
Pada tahun ini, posisi tertinggi harga emas di unit usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sempat mencapai Rp 384.000 per gram, ketika harga emas di pasar dunia menembus 1.000 per dolar AS per ons troy. Namun saat itu kurs rupiah mencapai Rp 11.930 per dolar AS.


Selasa pagi diberitakan, harga emas dunia di pasar spot tercatat berada pada posisi 1.168,20 dolar AS per ons troy, atau menguat dari level 1.153,68 dolar AS per ons tory dibanding akhir pekan lalu.
Pekan lalu dolar AS jatuh akibat spekulasi bahwa dolar AS akan terus melemah sehingga menurunkan performa emas sebagai alternatif investasi. Namun para analis masih melihat dolar sebagai motivator utama dalam penurunan harga emas
Sebelumnya, yakni pasda 3 Desember harga emas menyentuh posisi 1.227,50 dolar per ons troy ketika dolar AS diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam 15 bulan terakhir terhadap euro.


Kontrak emas untuk pengiriman Februari turun 5,50 dolarAS atau 0,5 persen menjadi 1.164 per ons troy di unit New York Mercantile Exchange’s Comex. Sebelumnya, harga emas menyentuh 1.136,10 dolar AS atau turun 6,7 persen dari 3 Desember.
Di London, emas untuk pengiriman segera turun 7,50 dolar AS atau 0,6 persen menjadi 1.153,90 dolar AS per ons troy pada pukul 7:52 p.m. waktu setempat.
Di Jakarta para pedagang mengaku akan menunggu dulu. Mereka juga mengaku tidak akan terlalu bersikap agresif karena suasana perdagangan juga cenderung sepi. "Meskipun ada kenaikan jual beli tetap biasa. Malah dibilang cenderung sepi," kata Zul, pedaganga emas pada toko emas "Singgalang" Melawai Plaza.
Zul juga mengatakan bahwa pada saat ini pihak yang panen secara bisnis adalah pegadaian. "Kalau saya lihat pegadaian di sekitar Blok M ini, transaksinya luar biasa," katanya.


Sumber Warta Kota di Perum Pegadaian membenarkan bahwa sejak melesatnya harga emas di pasar internasional dalam beberapa bulan terakhir ikut mempengaruhi permintaan gadai emas di Tanah Air.
Permintaan gadai emas di cabang-cabang Pegadaian meningkat rata-rata 20 persen per hari. Padahal Pegadaian menggunakan harga lama untuk setiap gram emas yang digadaikan, yakni Rp 315.000 per gram untuk emas 24 karat. Pegadaian baru menaikkan harga gadai emas 24 karat menjadi Rp 330.000 per gram November lalu. Hingga akhir Oktober 2009, nilai transaksi di Pegadaian mencapai Rp 40 triliun. (Willy Pramudya)

Jumat, 04 Desember 2009

HARGA EMAS TERUS MEROKET CETAK REKOR

Terus Cetak Rekor, Harga Emas Makin Mahal

 

LONDON, KOMPAS.com - Harga emas terus mencatatkan rekor baru, yakni seharga 1.216,75 dollar AS per ounce, setara dengan 28,3 gram, di London, Rabu (2/12). Dalam 12 bulan terakhir harga emas sudah naik sebesar 55 persen.

Sementara di  New York Mercantile Exchange, harga emas pengiriman terkini ditutup pada 1.212,00 dollar AS per troy ounce, naik dibanding Selasa pada 1.199,10 dollar AS.

Pembelian emas oleh sejumlah bank sentral turut menjadi penyebab kenaikan harga emas. Bank Sentral India dikabarkan telah membeli emas sebagai salah satu alat penyimpanan cadangan devisa. Hal serupa juga dilakukan sejumlah bank sentral di Eropa dengan melepas sebagian cadangan devisa denominasi dollar AS, yang kursnya terus merosot dari waktu ke waktu. Pada hari Rabu (2/12) di London, kurs 1 euro setara dengan 1,51 dollar AS.

Lesunya perekonomian AS mengikis daya tahan dollar AS. Kurs sebuah mata uang berkorelasi dengan kekuatan ekonomi negara.

Pelemahan kurs dollar AS sendiri termasuk sebagai penyebab kenaikan harga emas. Pelemahan dollar AS, dalam beberapa tahun terakhir ini, selalu berdampak pada kenaikan harga komoditas, seperti minyak dan biji-bijian, sebagaimana terjadi dalam tiga tahun terakhir ini. Kali ini sasaran dari pelemahan dollar AS adalah emas, yang dianggap masih bisa didongkrak naik demi keuntungan.

Namun, kenaikan emas sudah dianggap mendekati batas tertinggi. ”Setelah melampaui angka 1.200 dollar AS per ounce, gerakan harga emas memasuki sebuah zona yang tidak jelas. Mungkin harga masih akan bisa naik, tetapi akan segera turun,” kata Andrey Kryuchenkov dari VTB Capital, London.

Pelarian yang aman

Namun, Ben Potter, analis dari IG Markets di Melbourne, Australia, Rabu, mengatakan, pasar kini sedang melakukan konsolidasi. Hal ini terjadi karena tidak menentunya pasar saham, kurs dollar AS, dan gamangnya pemulihan perekonomian global. Dalam kondisi seperti itu, emas pada umumnya dianggap sebagai tempat pelarian yang aman.

Krisis utang Dubai World, milik Uni Emirat Arab (pemilik Etihad Airways, bukan Al Ittihad Airways), juga turut menambah kegamangan pasar walau sudah mulai mereda.

Kenaikan atau penurunan harga emas didorong oleh kenaikan atau penurunan permintaan konsumen untuk perhiasan. Faktor pendorong harga emas yang lain adalah minat investor, termasuk para spekulan, untuk meraih untung.

Namun, dalam kondisi ekonomi melesu, bisnis perhiasan sedang anjlok drastis. Dengan demikian, kuat dugaan bahwa kenaikan harga emas lebih banyak terkait dengan serbuan investor di pasar komoditas.

Tindakan Barrick Gold, penghasil emas terbesar di dunia asal Kanada, juga turut menaikkan harga. Barrick mengurangi penjualan dengan harapan harga masih akan naik lagi sehingga untung lebih besar masih bisa didapat lagi dari kenaikan harga itu. (REUTERS/AFP/AP/MON)

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/12/03/06273684/Harga.Emas.Naik.55.Persen

HARGA EMAS TERUS MEROKET CETAK REKOR

Terus Cetak Rekor, Harga Emas Makin Mahal

 

LONDON, KOMPAS.com - Harga emas terus mencatatkan rekor baru, yakni seharga 1.216,75 dollar AS per ounce, setara dengan 28,3 gram, di London, Rabu (2/12). Dalam 12 bulan terakhir harga emas sudah naik sebesar 55 persen.

Sementara di  New York Mercantile Exchange, harga emas pengiriman terkini ditutup pada 1.212,00 dollar AS per troy ounce, naik dibanding Selasa pada 1.199,10 dollar AS.

Pembelian emas oleh sejumlah bank sentral turut menjadi penyebab kenaikan harga emas. Bank Sentral India dikabarkan telah membeli emas sebagai salah satu alat penyimpanan cadangan devisa. Hal serupa juga dilakukan sejumlah bank sentral di Eropa dengan melepas sebagian cadangan devisa denominasi dollar AS, yang kursnya terus merosot dari waktu ke waktu. Pada hari Rabu (2/12) di London, kurs 1 euro setara dengan 1,51 dollar AS.

Lesunya perekonomian AS mengikis daya tahan dollar AS. Kurs sebuah mata uang berkorelasi dengan kekuatan ekonomi negara.

Pelemahan kurs dollar AS sendiri termasuk sebagai penyebab kenaikan harga emas. Pelemahan dollar AS, dalam beberapa tahun terakhir ini, selalu berdampak pada kenaikan harga komoditas, seperti minyak dan biji-bijian, sebagaimana terjadi dalam tiga tahun terakhir ini. Kali ini sasaran dari pelemahan dollar AS adalah emas, yang dianggap masih bisa didongkrak naik demi keuntungan.

Namun, kenaikan emas sudah dianggap mendekati batas tertinggi. ”Setelah melampaui angka 1.200 dollar AS per ounce, gerakan harga emas memasuki sebuah zona yang tidak jelas. Mungkin harga masih akan bisa naik, tetapi akan segera turun,” kata Andrey Kryuchenkov dari VTB Capital, London.

Pelarian yang aman

Namun, Ben Potter, analis dari IG Markets di Melbourne, Australia, Rabu, mengatakan, pasar kini sedang melakukan konsolidasi. Hal ini terjadi karena tidak menentunya pasar saham, kurs dollar AS, dan gamangnya pemulihan perekonomian global. Dalam kondisi seperti itu, emas pada umumnya dianggap sebagai tempat pelarian yang aman.

Krisis utang Dubai World, milik Uni Emirat Arab (pemilik Etihad Airways, bukan Al Ittihad Airways), juga turut menambah kegamangan pasar walau sudah mulai mereda.

Kenaikan atau penurunan harga emas didorong oleh kenaikan atau penurunan permintaan konsumen untuk perhiasan. Faktor pendorong harga emas yang lain adalah minat investor, termasuk para spekulan, untuk meraih untung.

Namun, dalam kondisi ekonomi melesu, bisnis perhiasan sedang anjlok drastis. Dengan demikian, kuat dugaan bahwa kenaikan harga emas lebih banyak terkait dengan serbuan investor di pasar komoditas.

Tindakan Barrick Gold, penghasil emas terbesar di dunia asal Kanada, juga turut menaikkan harga. Barrick mengurangi penjualan dengan harapan harga masih akan naik lagi sehingga untung lebih besar masih bisa didapat lagi dari kenaikan harga itu. (REUTERS/AFP/AP/MON)

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/12/03/06273684/Harga.Emas.Naik.55.Persen