Permintaan emas domestik terdongkrak global
Oleh: Berliana Elisabeth
JAKARTA (Bisnis.com): Permintaan emas sebagai alternatif investasi di bursa berjangka domestik turut terangkat tingginya permintaan di pasar global untuk mengantisipasi gejolak pasar akibat krisis utang Eropa.
Direktur Utama PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) Megain Wijaya mengatakan pada saat harga emas global menyentuh rekor tertingginya, volume transaksi kontrak berjangka emas di bursa ini juga meningkat hingga ke level tertinggi.
“Volume transaksi kontrak berjangka emas di BKDI pada saat harga mencapai rekor tertinggi, mencapai 400 lot per hari,” kata Megain kepada Bisnis di Jakarta, Senin.
Rata-rata volume transaksi kontrak berjangka emas berdenominasi rupiah (dengan kode GOLGR) di BKDI mencapai 200-300 lot per hari. Kontrak ini baru diluncurkan pada 31 Maret 2010, dan menjadi kontrak perdananya yang baru mendapat izin operasional pada 23 Juni 2009.
Pada perdagangan Senin siang, harga emas untuk pengiriman segera naik 0,4% menjadi US$1.237,50 per ounce (1 ounce setara dengan 31,1 gram). Harga emas yang ditransaksikan di BKDI untuk kontrak pengiriman Juni terkoreksi 0,11% menjadi Rp365.600 per gram pada pukul 15.24 WIB.
Harga emas sempat menyentuh rekor tertingginya di posisi US$1.249,40 per ounce pada 14 Mei 2010 di Comex bursa New York, namun selanjutnya kembali terkoreksi karena aksi ambil untung. Harga sudah menanjak 13% pada tahun ini.
Krisis utang Yunani yang dikhawatirkan merebak ke negara-negara lain di Eropa mendorong investor mengalihkan investasinya ke emas, yakni sebagai aksi mengantisipasi dari risiko pasar (safe haven).
Euro melemah hingga ke level terendah dalam empat tahun terhadap dolar AS dipicu kekhawatiran krisis utang di Eropa yang akan menyebabkan pengetatan fiskal, sehingga akan menghambat pemulihan ekonomi. Euro melemah hingga ke level US$1,2235, level terendah sejak 18 April 2006.
“Emas memang sekarang menjadi primadona, situasi krisis utang Yunani tampaknya masih menghantui sejumlah negara Eropa, seperti Spanyol dan Portugal. Hal ini juga berpengaruh langsung terhadap euro yang terus tertekan,” kata Gavin Wendt, analis senior resource Mine Life Pty Ltd. di Sydney seperti dikutip Bloomberg.
Harga emas sudah menanjak hingga ke-10 tahunnya, kenaikan terpanjang sejak 1920. Naiknya permintaan khususnya untuk alternatif investasi memicu kenaikan harga. Kepemilikan SPDR Gold Trust, perusahaan exchange traded fund (ETF) berbasis emas terbesar dunia, mencapai rekor tertingginya dan melampaui kepemilikan cadangan emas bank sentral Swiss. (mrp)
Nikmati kemudahan mengakses koran Bisnis Indone
Jurus Cerdas Berkebun EMAS, strategi berinvestasi EMAS dengan cara yang tidak pernah Anda Fikirkan
Sumber :http://web.bisnis.com
wiryo
http://full-emas.blogspot.com