SINGAPURA. Emas mungkin reli untuk hari kedua di tengah kekhawatiran terhadap penyelesaian utang Yunani, dan terjadinya percepatan inflasi. Kedua faktor ini kembali mendongkrak permintaan logam mulia sebagai aset lindung nilai.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,4% ke US$ 1.530,35 per ons troy, sebelum diperdagangkan di US$1.521,68 per ons troy, pada pukul 3.02 sore di Singapura. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex bursa NYMEX-AS turun tipis ke US$ 1.523,4, hingga pukul 14.58 WIB.
Pasar mengkhawatirkan rencana penyelamatan utang Yunani akan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Kemarin, kepala keuangan kawasan Euro berusaha memecahkan kebuntuan dalam penyelamatan Yunani detik, tanpa memicu default. Mereka mungkin perlu waktu lebih banyak untuk mencapai kesepakatan.
Sementara, data inflasi China pada Mei lalu naik 5,5%, yang merupakan laju tercepatnya sejak 2008. Laju indeks harga konsumen di India juga melebihi perkiraan.
Analis Standard Bank Plc. Marc Ground menilai kekhawatiran atas situasi utang di zona euro dan inflasi global telah muncul kembali. "Kemungkinan peningkatan standar di Yunani bakal mengangkat kecemasan di pasar, sehingga menambah daya tarik emas dan perak sebagai safe haven," sebutnya.
Kemarin, Standard Bank memperkirakan emas akan naik melebihi US$ 1.600 per ons troy pada tahun ini, seiring rendahnya tingkat suku bunga dan kekhawatiran inflasi.
Sementara, World Gold Council memproyeksi, emas mungkin memperpanjang reli panjang dalam dekade ini, sebagaimana lonjakan permintaan dari emerging market, termasuk China.