Senin, 05 September 2011

BI Akan Atur Gadai Emas di Bank Syariah

batangan

VIVAnews - Bank Indonesia akan mengatur bisnis gadai emas yang kini mulai marak ditawarkan oleh perbankan syariah. Sebab, bisnis gadai emas di perbankan syariah hanya sebagai pelengkap.


“Gadai emas itu hanya sebagai pelengkap, fatwanya kan sudah jelas, maka kami akan mengaturnya,” kata Direktur Direktorat Perbankan Syariah, Mulya Siregar, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin 5 September 2011.

 

Menurut Mulya, gadai itu masuk ke akad qardh yang merupakan pelengkap dari pembiayaan. BI mengkhawatirkan qardh membesar di masa mendatang dan menjadi yang utama dibanding kegiatan perbankan syariah.


Qardh merupakan akad pinjaman kepada nasabah demi tujuan komersial maupun sosial dengan ketentuan dana tersebut wajib dikembalikan kepada lembaga keuangan syariah dengan jangka waktu yang telah ditentukan.


Sementara itu, ketika ditanya kepastian mengenai peraturan tersebut, Mulya menegaskan pihaknya hingga saat ini masih menggodok peraturan tersebut.


"Tahun ini paling cepat. Kami lagi menggodok, nanti pada waktunya undang bank juga untuk mendiskusikan," tuturnya.


Ke depan, Mulya mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi harga emas yang sewaktu-waktu bisa berubah. "Gadai emas atau qardh tadi digunakan dalam kerangka Pegadaian. Nah, itu harus kami lihat, yang penting bagaimana bank itu bisa mengantisipasi risikonya saja. Jangan sampai terjadi penurunan harga emas mereka jadi panik karena emas yang digadaikan masyarakat bisa turun nilainya," jelasnya.


Berdasarkan data statistik perbankan syariah Indonesia, pinjaman qardh mencapai Rp7,36 triliun, naik hampir 3 kali lipat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp2,44 triliun. Porsi pembiayaan qardh sekitar 8,9 persen dari seluruh portofolio pinjaman bank syariah yang mencapai Rp82,61 triliun.


“Kami harus hati-hati, gadai itu hanya diperbolehkan untuk yang kekurangan atau kesulitan uang,” ujar dia. (art)

• VIVAnews

 

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/244799-bi-akan-atur-gadai-emas-di-bank-syariah

Kamis, 25 Agustus 2011

Emas akhirnya catatkan penurunan terbesar selama 18 bulan terakhir

 

emas

NEW YORK. Harga emas jatuh menuju penurunan terbesar selama 18 bulan terakhir. Harga langsung bereaksi merespon kondisi pasar keuangan yang mulai stabil. Optimisme terhadap aset berisiko ini berhasil mengikis daya pikat logam mulia sebagai safe haven.

 

Emas anjlok lebih dari 5% dalam dua hari, menghapus rekor yang pernah di capai yaitu US$ 1.917,90 per ounce kemarin. Emas berjangka untuk pengiriman Desember jatuh US$ 72,30 atau 3,9%, ke US$ 1.789 per ounce pada pukul 0:11 di Comex New York. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 4 Februari 2010.

 

Pada 16 Agustus silam, Wells Fargo & Co pernah memperingatkan, potensi bubble bisa terjadi dalam waktu dekat lantaran aksi beli emas beberapa waktu terakhir sudah bersifat spekulatif.

 

"Penurunan ini merupakan cerita akhir dari perdagangan yang sangat ramai sebelumnya," ujar Adam Klopfenstein senior market strategist MF Global Holdings Ltd di Chicago. Menurutnya, secara jangka pendek, optimisme di pasar saham tumbuh dan hal tersebut menjadi pertanda buruk bagi harga emas.

 

Sekedar kilas balik, pada kuartal kedua, miliarder dunia yaitu George Soros dan Eric Mindich memangkas kepemilikannya di SPDR Gold Trust. Sedangkan Paulson & Co yang dikelola oleh John Paulson mempertahankan posisinya di pasar emas.

 

"Meluncurnya harga emas didorong oleh optimisme pasar bahwa The Federal Reserve segera mengumumkan pelonggaran kuantitatif," kata Patricia Mohr, analis komoditas Scotia Capital. Menurutnya, yang terjadi saat ini adalah bahwa investor sulit menebak apa yang akan terjadi. "Pada kenyataannya mereka di kecewakan oleh pasar emas," ujarnya.

 

Sumber : http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1314204637/76194/Emas-akhirnya-catatkan-penurunan-terbesar-selama-18-bulan-terakhir

Rabu, 24 Agustus 2011

Tips Investasi Emas Bagi Pemula

0a0f41d380dd52a2a6a0d8d1e5ea1ec6

VIVAnews - Harga emas terus melambung, membuat banyak orang tertarik berinvestasi emas, khususnya logam mulia (LM) karena berharap dapat meraup keuntungan tak sedikit.

 

Ingin mencoba? Berikut tips dari pedagang emas di kawasan Blok M Jakarta, khususnya bagi masyarakat pemula yang akan berinvestasi emas.
Pedagang emas, Rozik (29), mengatakan bagi pemula lebih baik berinvestasi di LM dibanding perhiasan, karena harga LM cenderung lebih stabil dan tidak ada potongan yang besar ketika akan dijual kembali.


"Yang pasti logam mulia, minimal 25 gram. Sebab, kalau yang kecil-kecil jatuhnya lebih mahal, kalau punya uang mending yang 100 gram, soalnya jatuhnya lebih murah, bisa beda Rp35 ribu per gramnya dengan yang kecil," kata pemilik Toko Mas Roma, Rozik, kepada VIVAnews.com di tokonya, kawasan Blok M, Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2011.


Investasi emas, kata Rozik, itu mudah. Jika harga emas turun, segera beli, kemudian ketika harga emas itu naik, segera jual. "Tapi jangan hanya sebentar, minimal enam bulan lah," ungkapnya.


Lalu, jika pemilik emas memerlukan uang dalam waktu mendadak, Rozik menyarankan untuk menggadaikannya. Terutama jika orang itu masih suka dengan emas miliknya dan masih ingin memiliki mes,kipun harga gadai selalu jauh dari harga jual pasaran.


"Tapi kalau nggak perlu uang, ya disimpan saja di rumah atau di safety deposit box, di bank-bank pemerintah lebih aman karena jaminannya kan pemerintah, biayanya juga murah. Ada yang setahun Rp250 ribu, ada di BRI cuma Rp150 ribu," ungkapnya.


Jika harus menggadaikannya, Rozik menyarankan, digadaikan di pegadaian dengan alasan sudah terpercaya dibanding lainnya. "Kalau di pegadaian juga taksirannya lebih bagus," pungkasnya.
Sementara itu, seorang pedagang lainnya juga menyarankan untuk berinvestasi di LM bagi pemula. Namun, ia juga menegaskan itu semua tergantung pada kebutuhan masing-masing orang.


"Terserah orang, kalau mau dipakai ya perhiasan, kalau mau investasi saja ya batangan (LM). Sebab, kalau harga naik begini lebih banyak yang ke batangan," kata pemilik 'Toko Mas Menteng', Suryani, kepada VIVAnews.com ditemui terpisah.


Untuk masyarakat yang tertarik investasi LM, kata Suryani, lebih baik minimal 100 gram dengan alasan jika di bawah itu harga jualnya akan mengikuti harga yang 100 gram artinya lebih murah.
"Misalnya, yang 100 gram itu saya jualnya Rp540 ribu per gram, saya belinya Rp530 ribu per gram, selisihnya sekitar Rp10-15 ribu saja. Tetapi kalau yang ukuran lima gram, saya jualnya Rp560 ribu per gram, saya belinya Rp530 ribu per gram, selisihnya kan ada Rp30 ribu," ungkapnya.


Hal itu terjadi, kata Suryani, karena harga jual setiap batang emas berbeda-beda, namun harga beli kembali itu rata-rata menggunakan standar harga beli ukuran 100 gram. "Makanya saya anjurkan yang 100 gram," kata Suryani.


Sedangkan cara penyimpanannya, lanjut Suryani, pada investasi emas cukup mudah. Beberapa orang memilih menyimpannya sendiri di rumah, namun ada beberapa orang yang disimpan di safety deposit box (SDB) di bank.
"Jangan digadai, kan bayar bunga tuh, mending disimpan saja di SDB di bank, kalau butuh baru digadaikan," tuturnya.

 

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/242692-tips-investasi-emas-bagi-pemula