Kamis, 05 Januari 2012

Investasi apa yang paling aman, namun tetap menguntungkan di tahun Naga Emas ini?

0a0f41d380dd52a2a6a0d8d1e5ea1ec6

 

 

VIVAnews - Ekonom Danareksa Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan pilihan investasi masyarakat pada tahun 2012, yang dianggap masyarakat China sebagai tahun Naga Emas, dapat diarahkan pada instrumen investasi jangka panjang.


“Saya pikir kalau pemerintah mengeluarkan ORI itu akan lebih baik, karena bunganya lebih bagus, dan jika ingin terjun di pasar saham pilihkan waktu jangka panjang karena itu akan lebih menguntungkan,” ujar Purbaya ketika dihubungi VIVAnews, di Jakarta, Selasa 2 Januari 2012


Menurut Purbaya, sejumlah saham berorientasi pasar domestik akan jauh lebih aman dibandingkan saham-saham lainnya. Alasannya, permintaan dari masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan masih akan tinggi.


“Kalau tertarik saham baiknya memilih saham domestic market, seperti perbankan yang berorientasi domestik dan perusahaan yang bergerak di consumer good, karena ke depan permintaan masih akan bagus,” katanya


Sementara untuk instrumen investasi berupa emas, Purbaya menilai fluktuasi harga logam mulia ini masih akan terus terjadi mengingat kondisi krisis global yang belum stabil. Namun dia mengingatkan, harga emas dalam jangka waktu 1 hingga 2 tahun ke depan kemungkinan akan kembali normal.


“Saya pikir emas masih akan terkoreksi, apa lagi kemarin harganya sempat turun tajam, tapi kalau memang ingin investasi emas lebih baik jangka panjang, karena dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun harga emas akan cenderung stabil,” ungkapnya


Untuk bisnis properti, Purbaya menuturkan investor harus pintar memilih lokasi dan waktu jangka waktu yang lama. Investasi dalam bentuk properti diramalkan akan menguntungkan seiring tingkat suku bunga pinjaman yang semakin rendah.

Di sisi lain, masyarakat yang hendak membeli properti diperkirakan akan tetap menguat. “Saya kira investasi jangka panjang akan lebih bagus," katanya. (umi)

• VIVAnews

 

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/276884-investasi-pilihan-di-tahun-naga-emas

Rabu, 04 Januari 2012

Harga Emas Antam Naik Rp6 Jt/Kg

1KG-JM-Gold-Bullion-Bars

Berdasarkan daftar harga yang dilansir logammulia.com hari ini, semua stok emas batangan tersedia (available) pada Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia Antam, kecuali emas batangan 100 gram dan emas batangan 1.000 kg. Namun, ketersediaan emas dapat berubah tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu.


Harga buyback emas tercatat naik menjadi Rp475.000 dari Rp469.000 per gram. Harga emas batangan 1 gram naik menjadi Rp547.000 dari Rp541.000, harga emas batangan 2 gram tercatat naik ke Rp1.052.000 dari Rp1.040.000 atau Rp526.000 per gram. Harga emas batangan 2,5 gram naik menjadi Rp1.304.500 dari Rp1.289.500 atau Rp521.800 per gram.


Harga emas batangan 3 gram naik ke Rp1.557.000 dari Rp1.539.000 atau Rp519.000 per gram, harga emas batangan 4 gram naik menjadi Rp2.062.000 dari Rp2.083.000 atau Rp515.500 per gram, dan harga emas batangan 5 gram naik ke Rp5.577.000 dari Rp2.547.500 atau Rp515.500 per gram.


Harga emas batangan 10 gram naik ke Rp5.115.000 dari Rp5.055.000 atau Rp511.500 per gram, harga emas batangan 25 gram naik ke Rp12.712.000 dari Rp12.562.000 atau Rp508.480 per gram, harga emas batangan 50 gram naik ke Rp25.347.000 dari Rp25.047.000 atau Rp506.940 per gram. Harga emas batangan 100 gram naik ke Rp50.624.000 dari Rp50.024.000 atau Rp506.240 per gram.


Harga emas batangan 250 gram naik ke Rp126.330.000 dari Rp124.830.000 atau Rp505.320 per gram dan harga emas batangan 1.000 gram naik ke Rp505.000.000 dari Rp499.000.000 atau Rp505.000 per gram. Harga emas berdasar data Bloomberg pukul 12.51 WIB turun 0,21% ke US$1.597,2.

 

Sumber :

http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1815025/harga-emas-antam-naik-rp6-jtkg

Penghentian gadai emas simpang siur

Casting%20Bars1(1)

 

JAKARTA. Bank BNI Syariah membantah terjadi penghentian sementara layanan gadai emas. Mereka mengaku hanya membenahi, sementara layanan gadai emas masih berjalan seperti biasa. Klaim ini bertolak belakang dengan hasil penelusuran KONTAN ke konter bank syariah itu.

 

Imam Teguh Saptono, Direktur Kepatuhan BNI Syariah mengatakan, pihaknya hanya membatasi, bukan menghentikan gadai emas. Pembatasan merupakan upaya memenuhi titah Bank Indonesia (BI) dalam menata ulang bisnis ini. "Ada beberapa hal yang dibatasi, tapi tidak kami menghentikan," katanya, Minggu malam (1/1).

 

Pembatasan itu antara lain, bank hanya menerima gadai emas senilai maksimal Rp 100 juta. Jangka waktunya maksimal tiga bulan. Porsi gadai emas tidak lebih dari 20% dari total pembiayaan. Yang terakhir ini berbeda dengan surat BI bahwa portofolio gadai emas tidak boleh lebih dari 10% dari total pembiayaan

 

Nilai gadai emas BNI Syariah per Desember 2011 sekitar Rp 400 miliar – Rp 450 miliar atau sekitar 8,3% dari total pembiayaan senilai Rp 5,4 triliun. Jadi, masih di bawah ketentuan bank sentral.

 

Produk pembiayaan emas yang paling menuai sorotan BI adalah talangan emas. Skema produk ini, bank menalangi nasabah yang ingin membeli emas, tapi tidak mempunyai uang. Ini berbeda dengan skema gadai emas. Nasabah harus menyerahkan emas ke bank sebelum menerima dana. BNI Syariah mengaku tidak memiliki produk seperti itu.

Mengenai aksi spekulasi di gadai emas atau kebun emas, Imam mengaku tidak gampang melindungi bank dari praktik itu. Strategi bank, mewajibkan nasabah menebus emas yang pertama sebelum melakukan gadai kedua dan seterusnya, kurang efektif. "Nasabah bisa menggunakan banyak identitas, seperti adiknya, keponakan, dan seterusnya," katanya.

 

Imam membenarkan, Desember 2011 BI mengirimkan surat ke seluruh bank syariah, baik yang memiliki bisnis gadai emas ataupun tidak. Sayang, surat tersebut hanya bersifat imbauan, bukan berupa Peraturan Bank Indonesia (PBI) ataupun Surat Edaran (SE). "Secara resmi belum ada imbauan lebih lanjut, kapan aturan itu akan berlaku," tambah Imam.

 

Rizqullah, Direktur Utama BNI Syariah menjelaskan, BI tidak tegas mengatakan kapan aturan itu berlaku. Namun, pihaknya bakal menyesuaikan diri dengan isi surat imbauan mulai Januari 2012 ini. "Saat ini bisnis gadai emas kami tetap berjalan," ucap Rizqullah.

 

Tenaga pemasar di BNI Syariah menuturkan hal sebaliknya. Dia mengatakan, bank menyetop gadai emas sejak November 2011. "Saya belum tahu kapan buka lagi. Tunggu instruksi manajemen," katanya.

 

Layani pencarian emas

Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BRI Syariah, juga sudah menempuh kebijakan serupa. Langkah ini bukan cuma mematuhi anjuran BI, juga menghindarkan bank dari risiko terburuk bisnis ini. Bukan apa-apa, harga emas dalam tren menurun. Jika nasabah tidak menebus gadai emasnya, bank terancam kesulitan likuiditas.

 

Sejauh ini hanya BRI Syariah yang membenarkan. "Penghentian ini untuk nasabah baru. Kami sedang konsolidasi bisnis ini," kata Ari Purwandono, Direktur BRI Syariah.

 

Sementara direksi BSM hingga kini belum memberikan penjelasan. Tapi beberapa petugas konter BSM yang disambangi KONTAN membenarkan penghentian produk ini. "Silakan tinggalkan nomor telepon. Kalau layanan ini sudah buka kembali, saya akan menghubungi Anda," kata customer service kepada KONTAN, Senin (2/12). Dia bilang, layanan ini berhenti sejak November.

 

Dalam surat edaran ke kantor cabang, manajemen BSM menjelaskan, portofolio gadai emas sudah melampaui batas 10% dari total pembiayaan, sehingga harus dihentikan sementara. "Sekarang kami hanya melayani pencairan kontrak gadai emas dari nasabah lama," katanya.

 

Irmaya Medikani, Officer Gadai BSM, membenarkan telah memberhentikan layanan nasabah baru. Namun dia menolak menjelaskan lebih jauh. "Kalau kebijakan silakan hubungi direksi, saya hanya tahu level teknis," ujarnya.

 

Sumber : http://keuangan.kontan.co.id/v2/read/1325574360/86627/Penghentian-gadai-emas-simpang-siur-