Rabu, 19 September 2012

Cara Sederhana Menguji Batu Permata Safir dan Ruby



star ruby Blue Saphire

Safir dan Ruby termasuk batu permata yang mudah dikenali dan memang mudah dipelajari. Batu ini sangat keras, dalam skala Mohs termasuk dalam kekerasan 9 Skala Mohs. Ruby dan Safir termasuk jenis batu yang sama, yang membedakan hanyalah warnanya.
Serat-serat batu permata sangat Khas jadi mempermudah dalam mempelajari batu permata. Lihat gambar di atas dimana terdapat star atau pantulan cahaya seperti bintang, itu adalah ciri khas ruby atau Safir, namun demikian tidak semua safir dan ruby mempunyai fenomena Star atau Bintang.
Perhatikan gambar di atas pada Safir biru, nampak seperti ada sidik jari atau finger print . Finger Print juga ciri khusus batu permata ruby atau safir. Dan masih banyak lagi ciri-ciri khususnya, Anda bisa pelajari dengan membaca buku-buku tentang permata atau mencarinya di Internet.
buku safir

Alat bantu untuk melihat serat-serat permata bisa menggunakan kaca pembesar atau Loupe, kaca pembesar ada yang 10x, 20x …. dan seterusnya. Untuk melihat Clarity berlian standarnya adalah pembesaran 10x, untuk batu permata lainnya  makin besar pembesarannya makin baik.
loupe 10x loupe 30x
Disamping dilihat dari serat-seratnya batu permata safir dan ruby dapat dikenali dengan alat yang dinamakan Presidium Gem Tester.
Presidium Gem Tester dapat digunakan untuk menguji Berlian dan batu permata lainnya, namun menurut saya hanya akurat untuk menguji berlian, Safir dan Ruby. Untuk batu-batu lainnya perlu pengecekan lebih lanjut misalnya pengujian Indeks Bias, Berat jenis dan lain lain.
Diamond Selector II.
diamond-selector1 ruby madagaskar 1
Pada dasarnya Diamond Selector II adalah alat untuk menguji keaslian berlian, namun alat ini dapat dirubah fungsinya untuk menguji keaslian Ruby dan Safir.

Bila kita beli alat ini di toko maka fungsinya adalah untuk menguji keaslian berlian, namun jika Anda berminat alat ini difungsikan untuk menguji safir atau Ruby dapat menghubungi Admin. Tinggal di stel sedikit dapat berubah fungsi untuk menguji keaslian Safir dan Ruby.

Setelah mengetahui cara menguji keaslian Safir atau Ruby, kita harus menginjak ke hal-hal lain yang mempengaruhi harga batu Safir atau ruby antara lain :
1. Bagaimana mengukur berat Safir???
2. Warna apa yang menambah mahal harga safir dan Ruby, warna sangat penting untuk dipelajari.
3. bagaimana membedakan safir Sintetis denga Natural??? perlu diketahui bahwa yang Natural lebih mahal dari yang Sintetis.
Mudah-mudahan dapat berguna dan dapat bernilai sedekah !!!
wiryoku
Wiryo
Penilai Emas dan Berlian
http://sinarpermata.wordpress.com
PIN 2A3496CT No HP 085216329587
Email wiryosumekto@yahoo.com

Senin, 17 September 2012

Cara Belajar Batu Permata

sukses sukses  

Batu Permata kedengarannya susah dipelajari padahal tidaklah demikian, mungkin lebih susah belajar Strum Listrik, karena strum listrik tidak bisa dilihat tapi hanya bisa dirasakan. Batu permata bisa dilihat jadi mudah untuk dipelajari.

Walaupun batu permata jenisnya bisa ribuan tapi kalau digolong-golongkan akan mudah dipelajari.

Begini caranya, pelajari satu nama batu permata saja misalnya berlian atau Intan, setelah hafal betul seluk beluk berlian seperti cara menguji keaslian berlian, yang mempengaruhi harga berlian, cara mengukur berat berlian, Clarity, warna dan lain sebagainya.

Setelah hafal betul mengenai berlian meningkat ke satu jenis lagi nama batu permata, misalnya Ruby, Safir atau Zamrud. Pelajari ciri-cirinya, bagaimana cara menguji keasliannya, bagaimana cara mengukur beratnya serta berapa harga pasarnya dan lain-lain.

Atau pelajari batu permata yang Anda sukai misalnya kecubung, Kalimaya, cat eye dan lain-lain. belajar memang harus setahap demi setahap, semua ada jalan jika ada kemauan.

asterism2 blood

Belilah buku-buku tentang batu permata, banyak dijual di Internet kok,

Link terkait:

1. Alat Test Batu Permata

2. King Safir

3. Cara menguji batu Permata

4. Cara menguji Keaslian Berlian

Rabu, 12 September 2012

Penyebab naik Turunnya Harga Emas

 

emas naik

 

VIVAnews - Sepanjang perekonomian dunia yang dipenuhi ketidakpastian, komoditas emas akan terus menjadi incaran para pemodal yang ingin menyelamatkan investasi mereka.


Namun, dalam beberapa hari terakhir, para pemilik emas mungkin dilanda kebingungan. Melepas emas yang dimilikinya atau menahannya hingga harga logam mulia itu kembali merangkak naik.
Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, kepada VIVAnews menilai, secara historis, harga emas memang masih berpeluang naik. "Kalau pun turun, mungkin spot di kisaran US$1.530 per ounce," kata Ariston di Jakarta, Rabu 12 September 2012.


Ariston memperkirakan harga emas terus melambung, bahkan hingga kisaran US$2.000 per ounce.
Menurut Ariston, berfluktuasinya harga emas disebabkan oleh beberapa faktor. Untuk beberapa hari terakhir, naik turunnya harga emas karena pemodal masih menunggu pidato petinggi bank sentral AS (The Fed) yang akan berlangsung pada Kamis malam waktu setempat.


"Saya rasa, market sedang menanti kebijakan tersebut. Kalau bank sentral AS tidak memberikan kebijakan quantitative-nya, harga emas akan kembali turun di level US$1.650 per ounce," ujarnya. "Tapi, jika The Fed mengeluarkan kebijakan lanjutan, emas akan naik di level US$1.800, ini skenarionya," ujarnya.


Berdasarkan skenario tersebut, tidak menutup kemungkinan harga emas tahun depan akan naik menjadi US$2.000 per ounce.
Sementara itu, dari sisi investasi, menurut Ariston, emas dinilai masih cukup menjanjikan untuk jangka panjang. Dia pun menyarankan agar masyarakat memilih emas batangan sebagai bentuk investasi.


"Kalau mau investasi, emas batangan jauh lebih bagus. Karena, kalau perhiasan itu sudah dicampur-campur, fluktuasinya akan lebih cepat," jelasnya. (art)

 

Sumber :

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/350772-ini-pemicu-harga-emas-naik-turun