Jumat, 25 Oktober 2024

Waspada dengan emas Palsu, tungsten lapis emas











Emas palsu isi tungsten adalah emas yang telah dipalsukan dengan mengganti atau mengisi bagian dalamnya menggunakan tungsten (wolfram). Metode ini umumnya digunakan untuk menipu pembeli karena tungsten memiliki berat jenis yang sangat mirip dengan emas, yaitu sekitar 19,3 g/cm³, hampir sama dengan emas yang memiliki berat jenis 19,32 g/cm³. Dengan menyisipkan tungsten, penjual dapat membuat emas palsu yang tampak seperti emas murni dari segi berat dan volume.

Kecurangan ini sering dilakukan dengan melubangi emas batangan lalu mengisinya dengan tungsten, kemudian menutup bagian luar dengan lapisan tipis emas murni. Dari luar, sulit bagi mata atau timbangan biasa untuk mendeteksi perbedaannya. Namun, emas dengan isi tungsten memiliki beberapa kelemahan yang membuatnya dapat dideteksi, seperti:

  1. Konduktivitas Listrik: Emas adalah konduktor yang jauh lebih baik daripada tungsten. Pengukuran konduktivitas listrik dapat membantu mengidentifikasi perbedaan ini.

  2. Konduktivitas Termal: Emas juga memiliki konduktivitas termal yang lebih tinggi daripada tungsten. Alat khusus yang mengukur seberapa cepat panas berpindah dapat digunakan untuk mendeteksi emas asli dari emas isi tungsten.

  3. Pemeriksaan Ultrasonik: Ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi adanya lapisan atau bahan yang berbeda di dalam emas. Tungsten yang disisipkan akan memantulkan gelombang ultrasonik berbeda dibandingkan dengan emas murni.

Kecurangan ini menyoroti pentingnya metode pengujian yang lebih canggih untuk menghindari penipuan dalam perdagangan emas.***


perlu alat-alat uji emas? klik disini

Selasa, 24 September 2024

Benarkah Emas Dalam Jangka Panjang Selalu naik ?

 










Mengapa Harga Emas Selalu Naik dalam Jangka Panjang?

Persepsi umum yang menyatakan bahwa harga emas selalu naik dalam jangka panjang memang cukup kuat. Namun, perlu diingat bahwa pasar keuangan itu dinamis dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga suatu aset, termasuk emas.

Berikut beberapa alasan yang sering diajukan mengapa emas sering dianggap sebagai investasi yang aman dan cenderung naik dalam jangka panjang:

  • Safe Haven Asset: Emas sering disebut sebagai "safe haven asset" atau aset aman. Ketika terjadi ketidakstabilan ekonomi, politik, atau geopolitik, investor cenderung mencari aset-aset yang dianggap lebih stabil nilainya. Emas, dengan sifatnya yang fisik dan terbatas, sering menjadi pilihan utama.
  • Lindung Nilai Inflasi: Inflasi adalah penurunan nilai mata uang. Ketika inflasi tinggi, daya beli uang menurun. Emas, sebagai aset yang nilainya cenderung tidak terpengaruh oleh inflasi, menjadi alat yang efektif untuk menjaga nilai kekayaan.
  • Permintaan yang Stabil: Perhiasan emas selalu memiliki permintaan yang stabil. Selain itu, emas juga digunakan dalam industri elektronik dan medis. Permintaan yang stabil ini mendukung harga emas dalam jangka panjang.
  • Keterbatasan Pasokan: Jumlah emas di dunia terbatas. Meskipun ada penambangan baru, jumlahnya tidak dapat bertambah secara signifikan dalam waktu singkat. Keterbatasan pasokan ini membuat emas menjadi komoditas yang berharga.

Namun, perlu diingat bahwa harga emas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti:

  • Kebijakan Moneter: Kebijakan suku bunga yang diterapkan oleh bank sentral dapat mempengaruhi harga emas.
  • Nilai Tukar Mata Uang: Fluktuasi nilai tukar mata uang, terutama dolar AS, dapat mempengaruhi harga emas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut.
  • Sentimen Pasar: Sentimen pasar yang positif atau negatif terhadap emas juga dapat memengaruhi harganya.
  • Investasi Alternatif: Munculnya investasi alternatif seperti cryptocurrency juga dapat memengaruhi minat investor terhadap emas.

Kunjungi terus :  full-emas.blogspot.com 

Minggu, 15 September 2024

Pilih Mana Investasi Emas atau Deposito?

 










Memilih antara investasi emas atau deposito sangat bergantung pada tujuan finansial, profil risiko, dan kondisi pasar saat ini. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mari kita bahas lebih lanjut:

Investasi Emas

Kelebihan:

  • Aset safe-haven: Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
  • Likuiditas: Emas mudah dibeli dan dijual.
  • Potensi keuntungan tinggi: Dalam jangka panjang, harga emas cenderung meningkat seiring dengan inflasi.

Kekurangan:

  • Fluktuasi harga: Harga emas sangat volatil dan dapat mengalami penurunan dalam jangka pendek.
  • Biaya penyimpanan: Jika membeli emas fisik, Anda perlu mempertimbangkan biaya penyimpanan yang aman.

Deposito

Kelebihan:

  • Risiko rendah: Deposito menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan investasi saham atau obligasi.
  • Keuntungan tetap: Bunga deposito sudah ditentukan di awal dan umumnya dibayarkan secara berkala.
  • Likuiditas: Beberapa produk deposito dapat dicairkan sebelum jatuh tempo.

Kekurangan:

  • Tingkat bunga rendah: Tingkat bunga deposito cenderung lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
  • Risiko inflasi: Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari bunga deposito, nilai uang Anda akan tergerus.

Kapan harus memilih emas:

  • Anda memiliki toleransi risiko yang tinggi: Jika Anda tidak keberatan dengan fluktuasi harga yang signifikan, emas bisa menjadi pilihan yang menarik.
  • Anda ingin melindungi kekayaan dari inflasi: Emas sering dianggap sebagai lindung nilai yang baik terhadap inflasi.
  • Anda memiliki horizon investasi jangka panjang: Potensi keuntungan emas cenderung lebih besar dalam jangka panjang.

Kapan harus memilih deposito:

  • Anda mencari investasi yang aman dan stabil: Deposito cocok untuk Anda yang menginginkan keamanan modal.
  • Anda membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu: Deposito menawarkan kepastian akan pengembalian dana pada waktu yang telah ditentukan.
  • Anda memiliki toleransi risiko yang rendah: Jika Anda tidak ingin mengambil risiko yang terlalu besar, deposito bisa menjadi pilihan yang tepat.

Tips tambahan:

  • Diversifikasi: Sebaiknya jangan hanya berinvestasi pada satu jenis aset saja. Diversifikasi portofolio dengan berbagai jenis investasi dapat membantu mengurangi risiko.
  • Konsultasi dengan ahli: Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya konsultasikan dengan seorang penasihat keuangan profesional.