Kamis, 15 Desember 2011

Emas jatuh ke bawah level US$ 1.600 per ons troy

 

1KG-JM-Gold-Bullion-Bars

 

SINGAPURA. Emas jatuh di bawah level US$ 1.600 per ons troy. Penguatan dollar AS menahan permintaan terhadap emas sebagai aset investasi alternatif.


Kontrak emas untuk pengiriman Februari terpangkas 4,6% ke posisi US$ 1.586,90 per ons troy di Comex, New York, semalam. Ini level penutupan terendah sejak 13 Juli lalu. Kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.581,80 pada pukul 7.03 waktu Singapura.


Dollar AS naik ke level tertinggi 11 bulan terhadap euro, di tengah meningkatnya masalah pendanaan untuk mengatasi krisis di Eropa. Sementara, Federal Reserve akan mempertahankan perekonomian AS dan menahan diri dalam mengambil tindakan baru untuk meningkatkan perekonomian. Ada turbulensi di pasar komoditi karena penguatan dollar.


Manajer TEAM Financial Management LLC James Dailey menilai, penurunan tajam pada harga emas mengindikasikan tingkat penjualan yang signifikan berasal dari kalangan hedge fund.


"Kami melihat risk-off yang besar karena Eropa. Investor mencari likuiditas, dan menjual segala sesuatu yang bisa dijual untuk membatasi risiko," ujar Bart Melek, analis TD Securities, di Toronto.

 

 

Sumber : http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1323907272/85247/Emas-jatuh-ke-bawah-level-US-1.600-per-ons-troy-

Rabu, 14 Desember 2011

Proyeksi pemulihan AS menekan harga emas

 

emas antamm

Singapura. Emas masih melanjutkan pelemahan di hari ketiga pekan ini. Di pasar Commodities Exchange, Nymex, Rabu (14/12), harga untuk pengiriman Februari 2012 sebesar US$ 1.640,30 per ons troi, pukul 10.30.


Harga emas melorot 1,37% dibanding kemarin, dan 4,46% dibanding akhir pekan lalu. (9/12). Pada perdagangan intrahari, emas sempat menyentuh level 1.625,30 pada pukul 06.25 WIB.
Selain penguatan dollar Amerika Serikat (AS), penurunan harga emas dipicu pernyataan bank sentral AS Federal Reserves kemarin, yang akan menahan diri melakukan aksi baru di tengah upaya pemulihan ekonomi AS.


Dennis Gartman, seorang ekonom yang memprediksi kejatuhan komoditas tahun 2008 silam mengatakan, kini logam kembali memasuki pasar bearish dan meningkatkan peluang untuk melakukan "pencairan besar-besaran".


Tom Price, analis UBS AG Sydney mengatakan, saat ini pasar tengah menimbang faktor dominan penggerak harga emas: pemulihan ekonomi AS atau kondisi utang Eropa. "Dan setidaknya untuk pekan depan, harga emas masih berjuang karena prospek pasar AS yang membaik," kata dia.


Price memprediksi, harga emas tahun depan bisa mencapai US$ 2.000 per ons troi. Pemicu harga emas makin tinggi adalah kondisi Eropa yang diperkirakan masih buruk.

 

http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1323834874/85181/Proyeksi-pemulihan-AS-menekan-harga-emas-

Harga Emas Kembali Jatuh di Pasar Asia

emas antamm

TEMPO.CO, New York - Kilau emas kembali meredup akibat mencuatnya kembali kekhawatiran masalah krisis utang kawasan Eropa. Investor keluar dari bursa komoditas serta saham dan mengalihkannya dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS).


Harga emas untuk antaran bulan Februari anjlok 48,6 (2,8 persen) ke level US$ 1.668,2 per troy ounce di pasar komoditas New York, Senin waktu setempat. Kejatuhan ini membuat harga emas terpuruk ke level terendahnya sejak 24 Oktober lalu.


Harga emas di pasar elektronik Asia kembali turun US$ 10,1 (0,61 persen) menjadi US$ 1.658,3 per troy ounce.
“Peringatan dari Moody’s yang akan menurunkan peringkat utang Eropa awal tahun depan membuat para investor memilih keluar dulu dari pasar dan menunggu sampai tahun depan,” kata Michael K. Smith dari T & K Futures di Florida. Tidak ada lagi faktor fundamental, perhatian investor hanya tertuju pada perkembangan berita dari Eropa.


Harga emas telah turun menembus di bawah level psikologis US$ 1.700 per troy ounce sejak perdagangan Asia Senin kemarin untuk pertama kalinya sejak 25 November lalu. Terapresiasinya dolar AS membuat harga emas menjadi mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Sebab, emas diperdagangkan dalam mata uang dolar AS.


Memudarnya harga emas juga dipicu oleh pernyataan dari Moody’s yang menganggap pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa akhir pekan lalu tidak banyak menawarkan langkah baru untuk meredam krisis utang kawasan.
Untuk tahun depan, masih menurut Smith, kemungkian harga emas akan berpotensi turun hingga ke level US$ 1.500 per troy ounce sebelum kembali ke US$ 1.700. Dan untuk mencapai level tertingginya di atas US$ 1.900 per troy ounce, yang pernah dicapai pada bulan September lalu, akan menjadi berat karena investor akan memilih berinvestasi dalam bentuk dolar dan obligasi AS yang dianggap lebih aman.


Meredanya inflasi Cina dan turunnya prospek ekonomi India, yang merupakan negara pengimpor emas terbesar di dunia, membuat permintaan akan logam mulia juga akan turun.


Harga perak untuk kontrak bulan Maret juga jatuh US$ 1,25 (3,9 persen) menjadi US$ 31 per troy ounce, level terendahnya sejak pertengahan Oktober lalu. Harga timah juga merosot 9 sen (2,6 persen) menjadi US$ 3,46 per pound. Harga paladium untuk kontrak empat bulan ke depan juga anjlok US$ 23,5 (3,4 persen) menjadi US$ 663 per ounce, serta harga platina untuk kontrak dua bulan ke depan juga tergerus US$ 28,9 (1,9 persen) menjadi US$ 1.486 per ounce.


Harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak bulan Januari pada perdagangan kemarin juga turun US$ 1,64 (1,65 persen) menjadi US$ 97,77 per barel. Namun pada perdagangan hari ini, di pasar Asia berhasil menguat tipis 0,08 (0,08 persen) menjadi US$ 97,85 per barel.