Jumat, 25 April 2008

BSM Targetkan Investasi Emas Jaring 300 Kilogram
Selasa, 23 Oktober 2007

Bank Syariah Mandiri (BSM) terus mempersiapkan infrastruktur untuk penerbitan produk investasi emasnya. Rencananya, produk investasi tersebut paling lambat terbit akhir tahun ini. Bank syariah dengan aset terbesar tersebut telah mengantongi izin produk dari Bank Indonesia (BI). Hingga setahun usai diterbitkan, produk investasi emas BSM diharapkan mampu menjaring hingga 300 kilogram emas.

“Hingga setahun pertama diharapkan sekitar 200-300 kilogram emas,” kata Kepala Divisi Pengembangan Produk BSM, Dewa Bagus Ivan Baruna kepda Republika, Senin, (22/10).

Menurut Ivan, produk investasi emas BSM tersebut tidak akan masuk dalam neraca keuangan bank syariah tersebut. Hal itu karena produk ini termasuk dalam jenis produk off balanced sheet. “Jadi, ini off balanced sheet, kita hanya dapat fee,” katanya.

BSM, lanjutnya, mendapatkan fee dalam mengelola produk investasi. Namun, ia mengaku persentase fee diterima BSM belum dapat diinformasikan. Hal tersebut karena hingga kini BSM masih dalam tahap pengembangan. “Secara terperinci saya belum bisa cerita,” katanya.

Meskipun demikian, Ivan mengaku optimistis produk investasi emas BSM akan diburu masyarakat. Sebabnya, berdasarkan pengkajian bank syariah tersebut, cukup banyak masyarakat yang menginginkan produk serupa.

Ivan menyebutkan, setoran awal minimal produk investasi mas.BSM akan direncanakan sebesar 10 gram. Selain itu, produk investasi BSM tersebut juga akan dipasarkan terlebih dahulu di seluruh kantor cabang di wilayah Jabotabek selama tiga hingga enam bulan. Selanjutnya, BSM akan memperluas pemasaran ke sejumlah cabang di luar wilayah Jabotabek.

Ivan menyebutkan, salah satu faktor yang menjadi pertimbangan perluasan pemasaran adalah lokasi jaringan rekanan penyedia emas fisik. Hal tersebut karena BSM menginginkan produk investasi emas tersebut didukung oleh emas fisik.

“Lokasi jaringan rekanan penyedia emas fisik cukup berpengaruh. Kalau terlalu jauh dari cabang, saya kira tidak akan efektif,” katanya.

Direktur Usaha Kecil dan Menengah (UKM) BSM Hanawijaya menyebutkan, BSM menargetkan produk investasi emas bank syariah tersebut terbit paling lambat akhir tahun. Hal tersebut terutama dipicu banyaknya masyarakat yang menginginkan bank BSM menerbitkan produk investasi emas. “Jadi memang demand-nya ada dan ini cukup besar,” katanya.

Hanawijaya menyebutkan, BSM memang sengaja tidak menamakan produk emasnya sebagai produk investasi Dinar. Sebabnya, Dinar menggunakan kadar emas 22 karat.

Sedangkan, produk investasi emas BSM menggunakan emas 24 karat dan didasarkan pada standar emas internasional harian. “Karena itu, supaya lebih mudah, kami menamakannya produk investasi emas BSM,” katanya.

Hanawijaya juga menyebutkan hingga kini BSM terus mempersiapkan sistem tekenologi informasi (TI) yang mendukung produk investasi tersebut. BSM mengharapkan penyiapan sistem TI tersebut rampung dalam waktu dekat.

“Kita menginginkan TI kita bisa memungkinkan nasabah mengetahui harga emas harian internasional sehingga bisa ikut memonitoring perkembangannya,” katanya. (Republika)

Bahrul(syariahmandiri.co.id)

0 Comments: