JAKARTA. Harga emas menggeliat lagi. Selama dua hari berturut-turut, kontrak harian emas di pasar spot terus naik. Kemarin (23/5), pukul 16.16 WIB, kontrak emas untuk pengiriman Juni naik 0,08% menjadi US$ 1.510,2 per ons troi.
Sentimen perekonomian Eropa yang memburuk menjadi pemicu utama kenaikan harga emas. Akhir pekan lalu, lembaga pemeringkat Fitch menurunkan rating surat utang jangka panjang Yunani dari BB+ menjadi BB-.
Standard and Poor\'s memangkas prospek surat utang terbitan pemerintah Italia dari stabil jadi negatif. Lembaga itu menilai risiko gagal bayar utang Italia meningkat jika tidak memangkas utangnya.
Sentimen negatif dari Eropa ini memacu investor menyerbu emas dan dollar AS. "Banyak permintaan baru aset safe haven untuk diversifikasi investasi di tengah situasi ini," ujar James Moore, Analis The Bullion Desk.com seperti ditulis Bloomberg, kemarin.
Apelles RT Kawengian, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo menambahkan, jarang terjadi kenaikan harga emas di tengah penguatan dollar AS. Indeks dollar kemarin sempat naik tajam menjadi 76,309 atau naik 1,16% dari hari sebelumnya. Bahkan, pairing EUR/USD anjlok 1,3% menjadi 1,3979.
Herry Setyawan, Analis Indosukses Futures menilai, lazimnya penurunan euro mengoreksi harga emas. Kali ini yang terjadi malah sebaliknya. "Investor sedang mengganti portofolio, melepas euro dan mengalihkan ke emas dan dollar AS," katanya.
Kontrak harian emas telah naik 2 hari berturut-turut. Kontrak harian emas, Senin (23/5) pukul 16.16 di pasar spot untuk pengiriman bulan Juni naik 0,086% menjadi US$ 1510,2 per ons troi.
Sentimen Eropa yang memburuk, membawa investor beralih ke aset lindung nilai. Bahkan dollar Amerika Serikat (AS) pun ikut terangkat, seiring jatuh mendalamnya mata uang euro. Pairing (EUR/USD) anjlok 1,3% menjadi 1,3979. "Hal yang jarang terjadi, saat ini harga emas naik di tengah penguatan dollar AS," kata Apelles RT Kawengian, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo. Indeks dollar pun, kemarin sempat naik tajam menjadi 76,309 atau naik 1,16% dari hari sebelumnya.
Bahkan Herry Setyawan, Analis Indosukses Futures menambahkan bahwa biasanya penurunan euro akan mengoreksi harga logam emas. Namun kondisi malah sebaliknya.
Cambukan bertubi-tubi untuk benua Eropa ini, membuat investor semakin mengurungkan niatnya untuk aset berisiko. Jumat (20/5), downgrade surat utang jangka panjang Yunani telah dipangkas Pemeringkat utang, The Fitch dari BB+ menjadi B+. Minggu lalu, lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor’s memangkas prospek surat utang terbitan Pemerintah Italia dari stabil menjadi negatif. S&P menyatakan, risiko Italia mengalami gagal bayar semakin besar jika tidak dapat memangkas timbunan utangnya. Bloomberg (23/5).
"Ada permintaan segar untuk aset safe haven dalam rangka diversifikasi investasi ditengah situasi menghadapi krisis utang Yunani dan hasil negosisasi anggaran AS di minggu ini," kata James Moore, Analis The Bullion Desk.com di London. Bloomberg (23/5).
Apelles menambahkan, secara teknikal harga emas masih dalam tren naik. Peluang kenaikan harga emas masih terbuka. Prediksinya, sampai semester satu ini, emas akan terus naik antara US$ 1.450-US$ 1.560 per onstroi.
Secara teknikal, harga emas masih up yang proporsi 60% sinyal untuk buying action (aksi beli) bagi emas. Di pekan ini, emas akan mencoba level resistant-nya di US$ 1520 per ons troi. "Bisa juga terkoreksi dengan level supportnya di US$1490 per ons troi," jelas Apelles.
Link Populer
1.Tips Mendapatkan Pasive Income dari Internet
4.Tips Cerdas Membangun Bisnis Online
5.Jual Alat Uji emas dan berlian harga murah Bermutu
6.Timbangan Saku cocok untuk jual beli emas
7.Diamond Selector II, alat uji Keaslian Berlian
8.Bisnis Sambilan Hasil Melimpah
9. Segala macam Tips ada disini
0 Comments:
Post a Comment