Technorati Tags:
emas,
harga emas Delapan Tahun Berturut-Turut, Tren Harga Emas Terus Melonjak LONDON. Selama delapan tahun berturut-turut, harga emas mengalami kenaikan pada tahun 2008. Padahal, kondisi pasar finansial pada tahun lalu penuh dengan guncangan dan badai. Pada penutupan tahun, harga emas ditutup pada level US$ 869,75 per troy ounce di London. Angka tersebut lebih tinggi US$ 36 per troy ounce dibanding harga penutupan tahun lalu.
Menurut World Gold Council (WGC), performa harga emas tergolong mengesankan jika dibandingkan harga komoditas lain. Dari 17 komoditas yang dipantau WGC, hanya harga emas satu-satunya komoditas yang mengalami kenaikan pada tahun lalu. “Penurunan terparah dialami nikel, tembaga dan minyak dengan penurunan masing-masing sebesar 63%, 58%, 57% dan 56%,” tulis Natalie Dempster dan John Mulligan analis dari WGC dalam laporannya.
Akan tetapi, tingkat volatilitas harga emas mengalami peningkatan pada awal kuartal empat dan sempat bertengger di posisi 53% pada 17 Oktober. Meskipun sedikit mereda setelah itu, namun tingkat volatilitas emas masih berada pada posisi yang lumayan tinggi di angka 37% hingga akhir tahun. Padahal, normalnya, tingkat volatilitas harga emas berada di level 12,5%.
Dalam laporannya, Dempster dan Mulligan juga mengulas mengenai penjualan emas batangan dan koin. Data penjualan terakhir emas batangan dan koin yang dapat dilihat adalah penjualan pada kuartal tiga 2008. Sebab, data komprehensif kuartal empat baru akan dirilis pada pertengahan Februari.
Dijelaskan, permintaan emas secara ritel mengalami peningkatan sebesar 127 ton menjadi 232,1 ton pada kuartal tiga 2008 dari 105,1 ton pada periode sama tahun 2007. Itu artinya, terjadi peningkatan sebanyak 121%.
Tingginya permintaan emas ini disebabkan adanya permintaan dari sejumlah negara. Perinciannya, Amerika Serikat (AS) sebanyak 20,3 ton, India 18,7 ton, Swiss sebanyak 17,5 ton, Jerman 16 ton dan beberapa negara lainnya.
Di luar itu semua, emas mulai unjuk gigi sejak awal kuartal empat. Harga emas mulai menunjukkan tren peningkatan yang mulai berlangsung mulai 13 November hingga akhir tahun. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini. Pertama, kondisi pasar uang sudah mulai kembali ke kondisi normal. Kedua, banyak investor yang mulai khawatir tentang data inflasi. Ketiga, posisi dolar yang mulai mengalami pelemahan setelah terus menguat sejak pertengahan Juli. Terakhir, emas kian diburu menjelang hari-hari terakhir 2008 bersamaan dengan meletusnya serangan Israel kepada Palestina.
Barratut Taqiyyah World Gold Council