Harga Emas Kembali Melambung
TEMPO Interaktif, New York - Harga emas kembali naik untuk ketiga kalinya dalam empat hari perdagangan setelah nilai tukar dolar Amerika Serikat menurun sehingga memicu permintaan logam mulia untuk mengamankan nilai investasinya. Harga perak juga menguat, namun harga platina justru turun.
Mata uang dolar AS melemah 0,5 persen terhadap enam mata uang utama dunia setelah Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Ben S. Bernanke kembali menekankan untuk tetap mempertahankan suku bunga rendah dalam waktu lebih lama. Pekan lalu harga emas bahkan melonjak 2,7 persen saat dolar melemah.
“Jika dolar AS kembali terdepresiasi signifikan, harga emas bisa melambung lagi,” ujar Frank McGhee, dealer dari Integrated Brokerage Service LLC di Chicago.
Harga emas untuk antaran Agustus naik US$ 6,4 atau 0,7 persen menjadi US$ 953,30 per troy ounce (1 ounce = 31,1035 gram) di New York Mercantile Exchange. Emas merupakan komoditas teraktif dan sudah menguat 7,8 persen sepanjang tahun ini. Harga perak untuk antaran September juga menguat US$ 0,22 sen atau 1,6 persen menjadi US$ 13,70 per troy ounce.
“Untuk jangka panjang harga emas masih sangat bulish (menguat),” ujar seorang broker dari GoldCore Ltd., di Dublin, Irlandia. “Karena saat ini ketidakpastian terhadap mata uang masih sangat tinggi dibeberapa negara dampak dari kebijakan fiskal dan moneter”.
Di pasar domestik pada Rabu kemarin harga emas batangan 99 persen di PT Central Indah Cakrawala (CIC) diperdagangkan Rp 308.000 per gram. Namun, Kamis (23/7) pagi ini hingga pukul 08.37 WIB harga emas di pasar Asia turun US$ 1,3 atau 0,14 persen menjadi 952,0 per troy ounce.
BLOOMBERG | VIVA B. KUSNANDAR