Penguatan harga emas berlanjut
JAKARTA: Harga emas masih melanjutkan penguatannya di bursa London, New York dan Shanghai setelah nilai tukar dolar AS terus menunjukkan pelemahan yang membuat investor semakin tertarik pada logam mulia itu sebagai instrumen lindung nilai.
Harga emas untuk pengiriman segera menembus level tertingginya sepanjang masa di US$1.105,11 per ounce ( 1 ounce setara dengan 31,1 gram). Kontrak itu sempat ditransaksikan di level US$1.104,96 pada perdagangan pukul 12.23 waktu Singapura.
Penguatan ini dipicu ekspektasi biaya peminjaman yang rendah di AS akan semakin menekan nilai tukar dolar AS. Selain itu, pembelian 200 ton emas oleh India dari Dana Moneter Internasional (IMF) diprediksi mendorong beberapa negara lain untuk mengikuti langkah tersebut.
Nilai kontrak logam mulia itu melonjak 5,2% pada bulan lalu menyusul terkoreksinya indeks dolar AS sebesar 1,3%.
Geoff Clear, Kepala Komoditas Asia Australian & New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg, menjelaskan adanya hubungan antara emas dan dolar AS.
"Seluruh komoditas mencerminkan pelamahan dolar AS dan rekor harga emas akibat adanya minat investor berburu aset-aset berisiko dan pembelian instrumen investasi yang aman," katanya.
Penembusan level ini searah dengan analisis pasar yang disampaikan tim analis PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka akhir pekan lalu. Meski demikian, perusahaan itu memprediksi harga emas kembali terkoreksi pada pekan ini setelah menyentuh level resistance.
Richard C. Kang, Chief Investment Officer di Emerging Global Advisors LLC, memprediksi harga emas dalam 6 bulan ke depan bergerak di kisaran US$1.250-US$1.350 per ounce.
Oleh Nana Oktavia Musliana
Bisnis Indonesia
sumber:http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/komoditas/1id145919.html