LONDON, KOMPAS.com — Harga emas mencapai rekor tertingginya, 1.111,20 dollar AS per ounce, pada Senin (10/11) waktu setempat sebagai tanggapan atas meningkatnya permintaan logam mulia dari negara-negara berkembang dan penurunan nilai dollar AS.
Harga emas di London Bullion Market ditutup pada 1.106,75 dollar AS atau naik dari 1.096,75 dollar AS per ounce pada Jumat malam.
Dalam perdagangan sore hari, euro naik menjadi 1,5007 dollar AS dibandingkan dengan 1,4846 dollar AS di New York akhir Jumat. Euro juga naik terhadap unit Jepang, menjadi 134,76 yen dibandingkan sebelumnya 133,45 yen. Adapun dollar AS jatuh menjadi 89,81 yen dari 89,90 yen pada akhir Jumat.
"Emas di atas tingkat psikologis (1.100 dollar AS) pagi ini karena para menteri pada pertemuan menteri akhir pekan G20 berjanji untuk menjaga langkah stimulus fiskal," kata James Moore, seorang analis di TheBullionDesk.com.
Pekan lalu, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama pada rekor terendah untuk "jangka waktu yang panjang" dan menjaga langkah-langkah stimulus triliun dollar di tempatnya untuk mendukung pemulihan AS yang rapuh terhadap resesi. "Kecuali ada pembalikan suku bunga di AS, penawaran emas akan baik," kata Ronald Leung, Direktur Lee Cheong Gold Dealers di Hongkong.
Pemerintah dari negara-negara industri dan berkembang terkemuka di dunia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada akhir pekan bahwa "pemulihan tidak merata dan tetap tergantung pada dukungan kebijakan". Hal ini merupakan sinyal bahwa rencana stimulus akan terus dipertahankan.
Dana Moneter Internasional (IMF) juga berpendapat bahwa tindakan stimulus harus tetap ditujukan untuk menghindari bahaya dalam pemulihan ekonomi yang "baru lahir".
Valentin Marinov, seorang analis di Commerzbank di Jerman, berkomentar, "Investor tampaknya menyukai kembali aset berisiko, menyusul pertemuan G20."
Investasi euro dianggap lebih berisiko—dan karena itu lebih menghasilkan—di pasar mata uang dibandingkan dengan "safe haven" dollar AS, yang lebih populer di masa gejolak perekonomian yang lebih besar.
SUMBER : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/10/09200032/Emas.Kembali.Sentuh.Rekor.Tertinggi