Selasa, 06 Maret 2012

Harga Emas Turun, Penjualan Tetap Lesu

 

 

Casting%20Bars1(1)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pekan ini harga emas kadar 100 persen turun menyentuh level Rp 501.000 per gram. Sepekan sebelumnya, harga emas masih di kisaran Rp 515.000-Rp 516.000 per gram.

 

Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Semarang Bambang Yuwono mengatakan, saat ini tren harga emas sedang menurun. Harga emas kadar 75 persen menjadi Rp 420.000 per gram, kadar 42 persen menjadi Rp 260.000 per gram. Sementara harga emas dunia ada di kisaran 1.710 dolar AS per ounce, usai harganya turun signifikan pada pekan lalu akibat menguatnya nilai dolar AS. Pada pekan lalu harga logam mulia ini turun hingga 3,9 persen.

 

"Penurunan harga emas diprediksi tidak akan lama, sebab sifatnya sangat fluktuatif tergantung peta politik dan ekonomi dunia. Kalau sekarang turun Rp 10.000 per gram, nanti naiknya bisa sampai Rp 25.000 per gram," katanya.

 

Turunnya harga emas tak lantas diikuti dengan bergairahnya perdagangan emas perhiasan. Perdagangan emas tetap lesu seperti sebelumnya. Konsumen yang datang ke sentra penjualan emas kebanyakan hanya menjual barang atau sekadar bertanya harga. "Melemahnya perdagangan emas perhiasan terjadi pada sisi permintaan akibat rendahnya minat beli masyarakat karena harga emas karena faktor ekonomi. Kami menduga masyarakat sedang tidka punya uang untuk membeli emas perhiasan," ujarnya.

 

Bambang memprediksi perdagangan emas akan semakin lemah saat pemerintah menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL) per 1 April nanti. Hal tersebut dipicu oleh kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok, sehingga masyarakat membutuhkan dana lebih untuk kebutuhan sehari-hari. "Biaya untuk pemenuhan kebutuhan hidup terus meningkat akibat kenaikan harga barang lebutuhan pokok, sehingga uang yang tersisa untuk membeli emas tidak ada," tuturnya.

 

Meski perdagangan emas perhiasan lesu, namun emas batangan masih diminati konsumen menengah atas untuk investasi. Namun pedagang yang melayani emas batangan relatif sedikit dan hanya ada di toko emas tertentu. Gencarnya investasi emas batangan tidak mempengaruhi pengusaha toko emas, karena tidak semua toko menyediakan. "Bagi pemilik emas batangan, sekarang bukan saat yang tepat untuk menjualnya, karena harga sedang turun. Tapi nanti saat harga naik, bisa dijual," imbuhnya.

 

Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/03/05/111509/Harga-Emas-Turun-Penjualan-Tetap-Lesu

Jumat, 02 Maret 2012

Naik Tipis, Emas Kembali Berkilau

61162_ilustrasi_emas_300_225

 

SINGAPURA - Harga emas naik tipis setelah investor kembali masuk ke pasar emas, setelah turun 5,00 persen minggu ini. Meskipun emas masih menapaki minggu terburuk sejak Desember tahun lalu.


Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (2/3/2012) spot emas naik tipis 0,2 persen menjadi USD1.720,55 per ons, setelah mengalami penurunan mingguan sebesar 3,4 persen, terbesar dalam satu minggu terakhir sejak Desember. Di Amerika Serikat, harga emas bergerak flat di USD1.722,20 per ons.


Ketua Federal Reserve (The Fed) Ben Bernanke dan pejabat lainnya atas bank sentral menyoroti risiko pemulihan ekonomi meskipun sudah ada tanda-tanda ekonomi mulai menguat.


Pada hari Rabu, 29 Februari, harga emas sempat anjlok 5,00 persen kala Bernanke menahan diri untuk melakukan pembelian obligasi. Padahal, dengan adanya kebijakan tersebut, telah membuat harga emas naik 10 persen tahun ini.


Holdings pada emas yang didukung dana yang diperdagangkan di bursa naik 238.674 ons ke rekor tinggi 70,760 juta ons, menunjukkan investor tetap tertarik pada emas.


Sementara di Indonesia, harga emas Antam seperti dilansir dari logammulia.com naik Rp1.000 per gram. Sementara itu harga buyback emas Antam ditetapkan Rp501.000 per gram naik Rp3.000 per gram untuk setiap emas bersertifikat resmi Antam.
Adapun harga emas Antam (per gram) hari ini adalah 1 gram Rp561.000, 2 gram Rp540.000, 2,5 gram Rp535.800, 3 gram Rp533.000, 4 gram Rp529.500, 5 gram Rp529.500, 10 gram Rp525.500, 25 gram Rp522.480, 50 gram Rp520.940, 100 gram Rp520.240, 250 gram Rp519.320, dan 1.000  gram Rp519.000. (mrt)

 

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2012/03/02/213/585718/naik-tipis-emas-kembali-berkilau

Sabtu, 25 Februari 2012

Perlu Berapa tahun Harga barang akan naik 2 kali lipat?

 

 

ilmu dinar

 

Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah diumumkan naik, namun inflasi telah menghadangnya seperti Akan naiknya BBM yang selalu diikuti naiknya biaya transportasi serta bahan-bahan kebutuhan pokok lainnya, belum lagi ada rencana PLN mau menaikan tarif dasar Listrik (TDL). Inflas memang tidak bisa dihindari dan memang sudah menjadi dinamika kehidupan. Yang penting kita bisa mensikapinya agar pendapatan kita selalu naik di atas kenaikan harga barang secara umum atau Inflasi.

Ada sebuah buku Bagus tulisan Muhaimin Iqbal yang berjudul “Dinar Nomics” , buku ini menjelaskan bagaimana tips-tips menghadapi Inflasi yang di antaranya dengan Investasi Emas. Karena Emas dianggap sebuah benda yang tahan terhadap Inflasi, dimana dibuktikan dengan harga 1 ekor kambing pada abad ke-5 masih sama dengan harga sekarang ini yaitu 1 dinar.

 

Kalau 1 dinar sekarang ini senilai dengan 4,25 X 510.000x91,6%= Rp. 1.985.430,-

Nah harga kambing yang ukuran besar memang harga sekitar itu, Harga kambing Gembel (Cokol/gibas) untuk daerah saya (tegal) saat hari raya Qurban seharga 1,65 juta dan untuk kambing Ras Jawa di atas 2 juta.  itulah kestabilan dinar atau emas  jika dibandingkan dengan uang kertas yang selalu nilainya turun.

 

Ada yang menarik dari buku tersebut adalah, ada formula sederhana untuk menghitung harga barang. Harga barang akan menjadi 2x lipat jika setelah berapa tahun?

Ada formula yang dinamakan Rule of 72, yaitu barang akan mengalami kenaikan 2x lipat bila angka 72 dibagi rata-rata tingkat inflasi.  Misalnya harga barang sekarang 40 juta, rata-rata inflasi 12% maka barang tersebut akan menjadi 80 juta setelah berapa tahun?  72/12 = 6 tahun.  maka barang tersebut akan mempunyai harga setelah 6 tahun.

 

Nah harga barang akan terus naik, saya hanya menganjurkan jika Anda sudah cukup uang belilah rumah tinggal, karena kenaikan harga rumah lebih besar daripada kenaikan pendapatan, dicicil lebih baik daripada tidak sama sekali.  Jangan sampai setelah pensiun nanti kita tidak punya rumah, dan akhirnya diusir dari rumah dinas seperti Pecundang !!!!

 

 

Semoga Bermanfaat, Mohon Doa keselamatan dunia akhirat untuk saya dan keluarga,  Amiin !!!! Jazakallahu  Khaeran !