Selasa, 10 November 2009

EMAS TERUS PERKASA

Penguatan harga emas berlanjut

HARGA EMAS

Bookmark and Share

 

 

JAKARTA: Harga emas masih melanjutkan penguatannya di bursa London, New York dan Shanghai setelah nilai tukar dolar AS terus menunjukkan pelemahan yang membuat investor semakin tertarik pada logam mulia itu sebagai instrumen lindung nilai.
Harga emas untuk pengiriman segera menembus level tertingginya sepanjang masa di US$1.105,11 per ounce ( 1 ounce setara dengan 31,1 gram). Kontrak itu sempat ditransaksikan di level US$1.104,96 pada perdagangan pukul 12.23 waktu Singapura.
Penguatan ini dipicu ekspektasi biaya peminjaman yang rendah di AS akan semakin menekan nilai tukar dolar AS. Selain itu, pembelian 200 ton emas oleh India dari Dana Moneter Internasional (IMF) diprediksi mendorong beberapa negara lain untuk mengikuti langkah tersebut.
Nilai kontrak logam mulia itu melonjak 5,2% pada bulan lalu menyusul terkoreksinya indeks dolar AS sebesar 1,3%.
Geoff Clear, Kepala Komoditas Asia Australian & New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg, menjelaskan adanya hubungan antara emas dan dolar AS.
"Seluruh komoditas mencerminkan pelamahan dolar AS dan rekor harga emas akibat adanya minat investor berburu aset-aset berisiko dan pembelian instrumen investasi yang aman," katanya.
Penembusan level ini searah dengan analisis pasar yang disampaikan tim analis PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka akhir pekan lalu. Meski demikian, perusahaan itu memprediksi harga emas kembali terkoreksi pada pekan ini setelah menyentuh level resistance.
Richard C. Kang, Chief Investment Officer di Emerging Global Advisors LLC, memprediksi harga emas dalam 6 bulan ke depan bergerak di kisaran US$1.250-US$1.350 per ounce.
Oleh Nana Oktavia Musliana
Bisnis Indonesia

sumber:http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/komoditas/1id145919.html

HARGA EMAS MEROKET

harga emas

JAKARTA, KOMPAS.com — Seakan tak mengenal lelah, harga emas kembali menyentuh harga tertinggi. Senin (9/11), hingga pukul 11.42 WIB, harga emas di bursa berjangka Comex bertengger di 1.105,11 dollar AS per troy ounce, atau menguat 0,8 persen ketimbang sebelumnya.
Kali ini ada dua penyebab yang mengakibatkan harga emas kian meroket. Pertama, rendahnya suku bunga Amerika Serikat. Ini mengakibatkan investor dunia melakukan aksi carry trade yang berujung pada melemahnya mata uang dollar AS. Akhirnya, ongkos untuk membeli komoditas berbasis "duit hijau" semakin murah.
Kedua, aksi Pemerintah India membeli komoditas emas dari Dana Moneter Internasional (IMF). Para analis memprediksi, keputusan ini akan segera diikuti oleh negara lainnya. Lalu, permintaan terhadap komoditas emas bakal semakin tinggi.
“Komoditas berbasis dollar AS turun. Tapi, emas selalu mencetak rekor. Sebab, investor menjadikan emas sebagai tempat investasi yang paling aman,” kata Geoff Clear, Head of Asia Commodities Australian & New Zealand Banking Group Ltd.  (Hendra Soeprajitno/Kontan)

[Most Recent Quotes from www.kitco.com]

 

 

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/09/13145292/Dollar.Terpuruk..Emas.Kembali.Cetak.Rekor.

Rabu, 04 November 2009

Harga emas lampau Rekor tertinggi

Harga Emas Melonjak ke Rekor Tinggi Baru

 

Harga Emas Melonjak ke Rekor Tinggi Baru
Harga emas melonjak/ilustrasi (ANTARA/Grafis/Ardika)@

New York (ANTARA News/AFP) - Harga emas melonjak ke harga rekor tinggi baru 1.085,07 dolar per troy ounce pada Selasa, sehari setelah pengumuman penjualan besar-besaran emas oleh Dana Moneter Internasional (IMF) ke India.
Harga emas di London mencapai 1.085,07 dolar per troy ounce dan harga di New York mencapai 1.084,70 dolar per troy ounce, memecahkan rekor yang dibuat bulan lalu.


Lonjakan terakhir datang setelah IMF mengumumkan penjualannya sebanyak 200 ton emas kepada bank sentral India selama periode dua pekan bulan lalu dengan total nilai 6,7 miliar dolar AS untuk meningkatkan keuangannya.
IMF mengatakan transaksinya, yang sedang dalam proses penyelesaian itu, mencakup penjualan harian yang berlangsung dua pekan selama 19-30 Oktober.


Pejabat senior IMF mengatakan IMF "beruntung" dalam penjualan 200 ton emas itu ke India, yang mendapatkan harga bruto 1.045 dolar per ounce. Transaksi itu merepresentasikan sekitar setengah dari rencana penjualan cadangan emasnya.


Bart Melek dari BMO Capital Markets mengatakan penjualan besar kepada India itu memberi sinyal kepada teori "ada pembeli resmi yang menunggu membawa sejumlah besar emas yang masih tersedia."


"Pertanyaannya sekarang adalah, siapakah yang akan membeli sisa emas milik IMF itu?" kata Melek dalam catatannya kepada para kliennya.
"Kami menduga itu bisa jadi China, negara Asia lainnya, Rusia atau India lagi, karena mereka memegang emas relatif terlalu sedikit terkait dengan cadangan devisanya yang sangat besar, dan mungkin menginginkan untuk mendiversifikasi dari hanya sekadar dolar AS."


Emas dan harga komoditas lainnya telah mulai naik di bulan-bulan terakhir ini di tengah gerakan menjauhi dolar AS, yang dinilai telah suram.
Gerakan itu meningkat cepat pada bulan lalu setelah ada berita bahwa negara-negara Teluk mungkin menghentikan menggunakan dolar AS untuk transaksi perdagangan minyaknya.


Emas meningkat juga mendapat dukungan dari ketakutan adanya inflasi yang lebih tinggi karena logam mulia itu secara luas dihargai investor sebagai simpanan yang aman

sumber : http://antaranews.com/berita/1257289349/harga-emas-melonjak-ke-rekor-tinggi-baru