Selasa, 16 Juni 2009

INVESTASI EMAS, JANGAN TARUH TELUR DALAM SATU KERANJANG

telur

"Jangan Taruh Telur Dalam satu keranjang", itulah, kata-kata yang harus selalu diingat oleh Investor. Sebenarnya itu hanya kata "bijak" yang mengingatkan investor agar selalu hati-hati dalam investasi, Mengapa? bayangkan saja bila kita taruh telur dalam satu keranjang maka bila telur itu jatuh akan pecah ssemua. Atau misalnya kita usaha dagang kain, semua kita investasikan dalam satu ruko dalam pasar, tiba-tiba pasar terbakar lalu apa yang terjadi? semua barang hangus terbakar, maka yang punya akan jatuh miskin dan susah untuk bangun lagi. Tapi untuk orang yang bijak, akan meletakan investasinya dibeberapa tempat, misalnya bila dalam usaha yang sama maka akan membagi ke beberapa outlet yang berbeda letaknya, ataupun bila hanya satu maka barang dagangannya akan diasuransikan.

Sebagai investor kita tidak ingin jatuh tertimpa tangga dan susah bangun lagi. maka umumnya investor membagi fortofolio investasinya ke berbagai bidang misalnya saham, deposito, emas, forex, property dan lain-lain.

Investasi emas, adalah investasi yang sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja karena dapat dibeli oleh siapa saja dengan harga relatif kecil dan bisa dibeli dalam ukuran 1 gram. Bandingkan dengan tanah yang umumnya dijual dalam ukuran 100 M persegi. kalo emas dengan uang 300-an kita sudah bisa investasi.

Harga emas dalam jangka panjang akan selalu naik dengan prosentasi kenaikan di atas inflasi.

emas antam emas
gambar emas batangan gbr. emas + sertifikat

Kalau ada pertanyaan kenapa harga emas bisa turun? Sebenarnya itu bukanlah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena harga emas memang berfluktuasi artinya bisa naik dan bisa turun. Tapi ini hanya untuk jangka pendek saja.

Penurunan harga emas umumnya disebabkan oleh intervensi oleh bank sentral, bila harga emas naik terlalu tinggi maka bank sentral akan mengeluarkan cadangan emasnya. Tapi ini sifatnya sementara intervensi tidak akan menekan kenaikan harga dalam jangka panjang, kenapa? Karena stok emas di Bumi jumlahnya terbatas, untuk mendapatkannya dan mengeluarkannya dari perut bumi membutuhkan biaya yang tidak sedikit sedangkan permintaan akan emas sungguh luar biasa. ***wry***

Perhatian :
Tulisan ini hanya pendapat, keputusan ada ditangan anda.

Bila anda memerlukan emas batangan produk Antam seperti pada gambar di atas kami dapat membantu anda. Hubungi wiryo No.HP 085216329587
http://emasonline.wordpress.com
http://gallery24.wordpress.com

Senin, 15 Juni 2009

Harga Emas melorot Lagi

Harga Emas Melorot ke Posisi Terendah dalam Tiga Minggu

SINGAPURA. Harga emas hari ini melorot ke level terendah dalam tiga minggu terakhir. Penurunan harga si kuning kinclong ini dipicu oleh menguatnya pergerakan dolar sehingga mengurangi pesona emas sebagai investasi alternatif.

Dollar Index, yang mengukur posisi dolar terhadap enam mata uang utama dunia, terus mengalami penguatan setelah Menteri Keuangan Rusia Alexei Kudrin bilang Rusia memiliki kepercayaan penuh terhadap mata uang AS.
Dalam interview di sebuah stasiun televisi pada 13 Juni lalu, Kudrin mengatakan, fundamental atas dolar masih berada dalam posisi yang sangat baik. Itu sebabnya, Rusia masih menaruh kepercayaan yang tinggi atas dolar.

“Harga emas melorot ke level terendah, akibat dampak dari penguatan dolar,” jelas David Moore, Commodity Strategist Commonwealth Bank of Australia.

Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat mengalami penurunan sebesar 0,4% menjadi US$ 935,20 per troy ounce. Posisi tersebut merupakan yang paling rendah sejak 20 Mei lalu. Pada pukul 08.30 waktu Singapura, posisi emas berada di US$ 937,18 per troy ounce.

Sementara itu, berdasarkan survei Bloomberg, 12 dari 29 trader yang terdiri atas investor dan analis memprediksi, harga emas akan mengalami penurunan pada minggu ini. Sementara 11 orang memprediksi emas bakal naik dan enam lainnya netral.

Barratut Taqiyyah Bloomberg

Jumat, 12 Juni 2009

Mengenal Dinar

Karena banyaknya pengunjung yang mengira bahwa Dinar Iraq dan lain sebagainya adalah sama dengan Dinar Islam. Maka perlu saya buat penjelasan yang sangat jelas bahwa Dinar Iraq dan sejenisnya adalah tidak sama dan bukan Dinar Islam. Dinar Iraq adalah uang kertas biasa, sedangkan Dinar Islam adalah uang emas 22 karat 4.25 gram.


Lebih jauh agar kita mengenal Dinar Islam ini lebih dekat, berikut saya petikkan uraian dari buku saya (Mengembalikan Kemakmuran Islam Dengan Dinar dan Dirham) yang menjelaskan detil tentang Dinar Islam.


Islamic Dinar and Dirham

Uang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal ribuan tahun yang lalu seperti dalam sejarah Mesir kuno sekitar 4000 SM – 2000 SM. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia Eropa selama sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.


Di belahan dunia lainnya di Dunia Islam, uang emas dan perak yang dikenal dengan Dinar dan Dirham juga digunakan sejak awal Islam baik untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti zakat dan diyat sampai berakhirnya Kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924.


Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW, ”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud).
Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.


Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.


Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .


Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri non Islam sejarah menunjukan bahwa mata uang emas yang relatif standar tersebut secara luas digunakan. Hal ini tidak mengherankan karena sejak awal perkembangannya-pun kaum muslimin banyak melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keaneka ragaman mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya yang disebut Ducat.


Pada akhir abad ke 13 tersebut Islam mulai merambah Eropa dengan berdirinya kekalifahan Usmaniyah dan tonggak sejarahnya tercapai pada tahun 1453 ketika Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasan Kekhalifahan Usmaniyah.


Selama tujuh abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling luas digunakan. Penggunaan Dinar dan Dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia.


Pada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah pada abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat (pada tahun 1553 mencapai pantai Atlantik di Afrika Utara ) sampai sebagian kepulauan nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Austria, Slovakia dan Ukraine dibagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal kenabian Rasululullah SAW (610) maka secara keseluruhan Dinar dan Dirham adalah mata uang modern yang dipakai paling lama (14 abad) dalam sejarah manusia.


Selain emas dan perak, baik di negeri Islam maupun non Islam juga dikenal uang logam yang dibuat dari tembaga atau perunggu. Dalam fiqih Islam, uang emas dan perak dikenal sebagai alat tukar yang hakiki (thaman haqiqi atau thaman khalqi) sedangkan uang dari tembaga atau perunggu dikenal sebagai fulus dan menjadi alat tukar berdasar kesepakatan atau thaman istilahi. Dari sisi sifatnya yang tidak memiliki nilai intrinsik sebesar nilai tukarnya, fulus ini lebih dekat kepada sifat uang kertas yang kita kenal sampai sekarang .
Dinar dan Dirham memang sudah ada sejak sebelum Islam lahir, karena Dinar (Dinarium) sudah dipakai di Romawi sebelumnya dan Dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum Islam namun setelah turunnya Islam tidak dilarang atau bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW– maka hal itu menjadi ketetapan (Taqrir) Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran Islam itu sendiri, Dinar dan Dirham masuk kategori ini.


Islamic Dinar & Dirham Produced by Logam Mulia Indonesia - With The Weight & Purity Certification By KAN (Indonesia) an LBMA (UK -London)

Di Indonesia di masa ini, Dinar dan Dirham hanya diproduksi oleh Logam Mulia - PT. Aneka Tambang TBK. Saat ini Logam Mulia-lah yang secara teknologi dan penguasaan bahan mampu memproduksi Dinar dan Dirham dengan Kadar dan Berat sesuai dengan Standar Dinar dan Dirham di masa awal-awal Islam.
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association (LBMA).


Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..

 

sumber : http://geraidinar.com/2008/02/mengenal-dinar-islam.html