JAKARTA - Harga emas kembali terkoreksi akibat penguatan dolar AS yang dipicu oleh membaiknya data penjualan ritel Februari yang naik 1,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya naik 0,6 persen.
"Bagusnya data penjualan ritel ini menambah keyakinan para pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi Amerika Serikat setelah data tenaga kerjanya Jumat lalu (9/3/2012) juga mengalami kenaikan di atas ekspektasi para analis," kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dalam analisanya kepada okezone, di Jakarta, Rabu (14/3/2012).
Di samping itu, pernyataan bank sentral AS setelah FOMC (Federal Open Market Committee) yang lebih optimistis terhadap ekonomi AS juga memberikan keyakinan pemulihan ekonomi AS meningkat. Dengan demikian, potensi dirilisnya program pelonggaran kuantitatif tahap tiga mengecil.
Faktor-faktor tersebut di atas mendorong penguatan nilai dolar AS dan menyebabkan harga komoditi tertekan. Dengan Fed yang tidak akan mengguyur dana baru ke pasar tentunya akan mengurangi potensi inflasi dan harga emas yang berkorelasi positif dengan inflasi dan berkorelasi negatif dengan dolar AS pasti akan tertekan jauh.
Dari grafik, kini terlihat harga emas bergerak di dekat support penting di USD1.650 per troy ons. Pagi ini terlihat upaya rebound ke area USD1.677 per troy ons. Penembusan support bisa membawa harga emas ke area USD1.600 per troy ons dalam waktu dekat. Level USD1.700 kini menjadi level tahanan atas.
Sementara dari grafik mingguan, terlihat potensi tren kenaikan harga emas masih terjaga, meski kini mengalami koreksi yang cukup besar dan dalam tekanan. (wdi)
Sumber :
http://economy.okezone.com/read/2012/03/14/213/593059/ini-alasan-harga-emas-terus-turun
0 Comments:
Post a Comment