Senin, 21 Maret 2011

JANGAN TERTIPU EMAS PALSU

17873_1333395382412_1456867392_920786_10163_n

Liputan6.com, Jakarta: Emas. Logam mulia yang satu itu selalu terkesan mewah dan berkelas. Tak heran bila emas selalu menjadi incaran. Selain sebagai asesoris mempercantik diri, emas juga bisa menjadi investasi jangka panjang yang menjanjikan. Apalagi, prediksi analis, harga emas terus naik pada tahun ini.


Prospek cerah tersebut dibaca pemilik toko perhiasan. Mereka berlomba-lomba memajang perhiasan emas. Dari cincin, gelang, hingga kalung berbagai model. Semuanya menghias etalase toko, seperti menggoda pembeli. Meroketnya harga emas yang tak kenal inflasi, menjadi magnet sebagian orang untuk membeli.


Saat ini harga emas murni 24 karat untuk jenis perhiasan  menembus angka Rp 407 ribu per gram. Itu belum bicara soal emas batangan. Harganya bertengger di level tertinggi,  mencapai US$ 1.400 per ons. Bahkan, diprediksi mencapai angka yang fantastis, yakni US$ 1.600 per ons.


Indonesia merupakan pasar potensial bagi bisnis emas dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa. Apalagi perhiasan emas dianggap sebagai salah satu kebutuhan yang bisa mendongkrak status sosial, terutama bagi penduduk di kota besar.


Tapi kini Anda yang suka membeli emas sebaiknya lebih berhati-hati. Sebab, perhiasan emas palsu ternyata marak beredar di pasaran. Informan kami menyebutkan, ada jaringan pemalsu emas yang bebas beroperasi di sebuah kota di Jawa Timur.

Kami pun menelusurinya. Di sana, kami bertemu seorang residivis pemalsu emas. Pengalaman di penjara tak membuat dia kapok untuk mengulangi perbuatannya. Sang pelaku sebut saja Umar. Sudah 10 tahun Umar malang melintang di bisnis palsu-memalsu perhiasan emas.


Umar merekrut beberapa orang suruhan yang membantu jualan emas palsu buatannya. Kami sempat menyaksikan Umar beraksi. Dari membuat hingga memasarkan produknya tersebut.


Pertama Umar terlebih dahulu mengumpulkan bahan baku, seperti perhiasan perak atau tembaga, air keras, dan potasium. Namun itu belum cukup. Dia tetap perlu pergi ke toko perhiasaan untuk membeli gelang, cincin, dan kalung berbahan perak seharga Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Perhiasan perak itulah yang yang nantinya akan disepuh menyerupai emas.


Umar juga membeli bahan baku emas 24 karat untuk melapisi perhiasaan. Biasanya dia mendapat emas murni seharga Rp 390 ribu per gram di toko langganannya.
Ternyata ada juga cara lain untuk memalsukan emas. Kami mendatangi seorang pemalsu emas lain yang menyediakan perhiasan emas palsu setengah jadi, yaitu perhiasan perak atau tembaga yang sudah diolah. Perhiasan itu hanya tinggal dipoles emas 24 karat. Harganya dipatok Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.


Jika keperluan bahan baku sudah ada, Umar memulai pembuatan emas palsu. Dia bergantung pada peralatan kerja yang sederhana untuk meracik emas palsu. Kompor, tabung reaksi, dan adaptor untuk proses peleburan emas.


Mula-mula tembaga dan perak dipanaskan dalam air hingga mendidih. Setelah itu digosok hingga mengkilat. Proses pemanasan ini butuh waktu 20 hingga 30 menit. Setelah dibersihkan, logam direndam air dingin. Lalu emas murni dipanaskan hingga meleleh. Barulah logam dipanaskan dalam air leburan emas.


Perlu kesabaran untuk mendapat hasil yang memuaskan. Tak jarang bisa satu hari penuh agar lapisan emas benar-benar menempel sempurna. Gelang emas sepuhan ini nyaris tanpa cacat. Tak ada yang menyangka jika gelang emas buatan Umar hanya sepuhan.


Umar mengaku, untung yang didapat bisa berlipat-lipat, bisa jutaan hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan. Banyak yang terkecoh karena emas buatan Umar sulit dibedakan dengan asli. Padahal, hanya lapisan luarnya saja disepuh emas 24 karat. Sedangkan bagian dalamnya tetap tembaga.


Jika perhiasan emas tersebut sudah jadi, Umar atau anak buahnya langsung menjual ke toko perhiasan di kota lain. Tujuannya agar tak mudah terlacak polisi. Supaya meyakinkan, perhiasan emas bodong itu juga dilengkapi surat bukti pembelian. Sudah bisa ditebak, suratnya pun abal-abal.


Selain Umar, ada pula makelar emas yang punya strategi lebih licik. Mereka menjaminkan perhiasan palsu ke rumah pegadaian. Tak bisa dipungkiri, rumah gadai jadi salah satu target jaringan pemalsu emas. Selain pengawasan tak terlalu ketat, seringkali petugas tak teliti menaksir barang gadaian. Biasanya, pelaku juga menggunakan identitas palsu agar jejaknya tak terlacak.

Sebenarnya polisi sudah mencium pergerakan sindikat pemalsu emas ini. Di Situbondo, Jawa Timur, personel Polsek Panji pernah meringkus komplotan pemalsu emas.


Kapolres Situbondo AKBP Imam Thobroni mengungkapkan, salah seorang pemalsu emas yang dibekuk bernama Musawir. Dia sudah lima tahun memalsukan emas. Produknya itu dijual di kota lain, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dan sekitarnya.


Menurut peneliti YLKI Sularsih, maraknya pemalsuan emas bisa berdampak buruk pada investasi. Dia meminta pihak terkait lebih memperketat pengawasan. Jadi mulai sekarang, lihat dan kenalilah perhiasan yang hendak Anda beli. Jangan sampai Anda terkecoh membeli emas palsu.(ULF)

 

Sumber : http://berita.liputan6.com/progsus/201103/325218/Tertipu_Emas_Palsu

 

LINK Terkait

1.Tips Mendapatkan Pasive Income dari Internet

2.Cara Cerdas Investasi Emas

3.Jual Alat Uji emas dan berlian harga murah Bermutu

4.Bisnis Pulsa Tanpa Modal hasil Jutaan

5.Timbangan Saku cocok untuk jual beli emas

6.Diamond Selector II, alat uji Keaslian Berlian

7.Bisnis Sambilan Hasil Melimpah

8. Segala macam Tips ada disini

9. Timbangan Emas, Investasi buat bisnis

 

Formula Bisnis ClickBank

0 Comments: